Abstrak
Strategi Adaptasi Masyarakat terhadap Banjir ROB (Studi Kasus: Masyarakat Desa Karangjompo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan)
Oleh :
Fatlina Hijriyanti - K8420024 - Fak. KIP
Peristiwa banjir rob yang merupakan akibat dari kenaikan permukaan air laut
memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat sekitar. Salah satu wilayah yang
sering terkena banjir rob yaitu di Desa karangjompo yang terletak di bagian utara
Kabupaten Pekalongan. Akibat dampak yang ditimbulkan oleh adanya banjir rob yang
terjadi di lingkungan pemukiman warga, masyarakat desa perlu melakukan startegi
untuk beradaptasi untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena
itu, rumusan pada penelitian ini yaitu bagaimana strategi adaptasi yang dilakukan oleh
masyarakat terhadap banjir rob di Desa Karangjompo. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu metode kualitatif, penggunaan metode kualitatif bertujuan untuk
memberikan gambaran secara jelas mengenai mengapa masyarakat tetap bertahan di
tengah parahnya banjir rob yang terjadi dan strategi-strategi adaptasi apa saja yang
digunakan masyarakat Karangjompo terhadap banjir rob. Teknik penentuan informan
dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data berupa
observasi dan wawancara. Observasi dilakukan dengan mengamati aktivitas sehari-hari
masyarakat Karangjompo terutama dalam aktivitas sosialnya guna melihat bagaimana
interaksi dan hubungan sosial masyarakat satu dengan masyarakat yang lain.
Wawancara dilakukan kepada masyarakat Karangjompo yang terdampak banjir dan
dilakukan secara semi terstruktur, sehingga pertanyaan dapat berkembang sesuai dengan
jawaban informan. Data yang telah diperoleh akan di uji validitas menggunakan uji
kredibilitas (credibility) dengan teknik triangulasi data yakni triangulasi sumber dan
teknik. Setelah itu, data tersebut juga akan dianalisis menggunakan cara analisis dari
Miles dan Huberman yakni dengan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat
memiliki alasan mengapa tetap bertahan di tengah parahnya banjir rob yang terjadi,
yaitu (1) stratifikasi sosial di masyarakat; (2) hubungan sosial masyarakat desa; (3)
kemiskinan; (4) sulit mendapatkan pekerjaan di tempat lain; (5) tekanan ekonomi
semakin tinggi; (6) memiliki usaha di Karangjompo. Masyarakat juga telah berhasil
melakukan beberapa adaptasi dalam menghadapi banjir rob, diantaranya yaitu (1)
meninggikan pondasi rumah; (2) membeli pasir dan batu; (3) memakai pembatas kayu
pada pintu; (4) menggunakan perahu sebagai kendaraan; (5) mengungsi; (6) menjalin
kerja sama dengan puskesmas; (7) solidaritas dan tolong menolong; (8) ronda motor; (9)
dapur umum; (10) kerja sama membersihkan lingkungan; (11) penyuluhan.