;

Abstrak


Korelasi Parameter Impulse Oscillometry dengan Spirometri untuk Deteksi Small Airway Disease pada Uji Bronkodilator Pasien Asma dan Penyakit Paru Obstruktif Kronik


Oleh :
Melita - S602008006 - Fak. Kedokteran

Latar belakang: Small airway disease (SAD) adalah karakteristik asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) yang dapat dideteksi dengan spirometri sebagai gold standard namun membutuhkan manuver ekspirasi paksa dan koordinasi sehingga sulit dilakukan pada pasien yang terdiagnosis saat usia tua. Nilai diagnostik IOS dalam deteksi SAD dan kelebihan prosedur pemeriksaan dengan koordinasi minimal dan tanpa manuver paksa sehingga penggunaannya pada praktik klinis meningkat. Peneliti ingin mengetahui korelasi parameter IOS dan spirometri serta evaluasi kemampuan diskriminasi parameter IOS pada pasien asma dan PPOK berdasarkan uji bronkodilator dalam deteksi SAD.

Metode: Peneliti menggunakan studi retrospektif berupa data rekam medis pasien dengan diagnosis asma dan PPOK berdasarkan perubahan persentase (Δ%) pada uji bronkodilator pemeriksaan spirometri yang juga dilakukan IOS dalam satu waktu pemeriksaan selama periode 1 Desember 2022 hingga 31 November 2023 di poli faal RS Dr. Moewardi Surakarta dan RS Universitas Sebelas Maret (RS UNS). Korelasi Δ%parameter IOS dan spirometri menggunakan uji korelasi Pearson. Evaluasi kemampuan Δ%parameter IOS untuk membedakan asma atau PPOK adalah dengan uji komparatif numerik t-test tidak berpasangan dilanjutkan dengan analisis deskriptif area under the curve (AUC) dengan kurva receptor operating characteristics (ROC).

Hasil: Penelitian pada masing-masing 51 pasien asma dan PPOK menunjukkan korelasi negatif moderat signifikan antara Δ%parameter IOS (Δ%R5Hz%, Δ%R5-R20, dan Δ%X5Hz%) dengan Δ?F25-75% pada spirometri. Diskriminasi asma dan PPOK hanya ditunjukkan dari parameter Δ%X5Hz dengan cut-off sebesar -41,7% untuk identifikasi uji bronkodilator positif dengan sensitivitas 80?n spesifisitas 49%.

Kesimpulan:  Parameter Δ%X5Hz% mempunyai korelasi terbaik dengan parameter Δ?F25-75% untuk deteksi SAD dan mempunyai kemampuan diskriminasi pasien asma dan PPOK berdasarkan uji bronkodilator. Impulse oscillometry dapat mendukung diagnosis obstruktif pada subjek gagal manuver atau tidak dapat melakukan pemeriksaan spirometri.