Abstrak


Pengembangan Pembelajaran Loncat Katak Menggunakan Media Matras Timbul pada Siswa Berkebutuhan Khusus Tunanerta di SLB Negeri Surakarta.


Oleh :
Muhammad Farhan Fadhilah - O0120083 - Fak. Keolahragaan

Muhammad Farhan Fadhilah, O0120083. PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN LONCAT KATAK MENGGUNAKAN MEDIA MATRAS TIMBUL PADA SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS TUNANETRA DI SLB NEGERI SURAKARTA, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keolahragaan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2024.

Latar belakang dalam penelitian ini bersumber dari studi pendahuluan di SLB Negeri Surakarta. Kurangnya modifikasi pembelajaran yang berkaitan dengan perabaan dan mobilitas serta pembelajaran yang berkaitan dengan perabaan taktual dan mobilitas siswa. Karena kurangnya variasi pembelajaran loncat yang menunjang kognitif, psikomotor, dan afektif siswa tunanetra. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perumusan masalahnya, “bagaimana pengembangan pembelajaran loncat katak menggunakan media matras timbul pada siswa berkebutuhan khusus tunanetra di SLB Negeri Surakarta”. Tujuan penelitian ini mengajarkan siswa berkebutuhan khusus tunanetra dalam pembelajaran perabaan, mobilitas, dan menghasilkan pembelajaran loncat katak menggunakan media matras timbul.

Penelitian ini menggunakan metode pengembangan, yang merupakan dasar untuk mengembangkan produk yang dihasilkan, adapun prosedur/langkah-langkahnya sebagai berikut: (1) Studi Pendahuluan; (2) mengidentifikasi permasalahan; (3) Pengembangan produk awal; (4) Evaluasi ahli Penjas adaptif dan ahli Pembelajaran pada skala kecil; (5) revisi Produk awal; (6) Uji coba skala besar; (7) revisi dan penilaian produk akhir media matras timbul. Penelitian ini dilaksanakan di SLB Negeri Surakarta dan SLB A YKAB Surakarta. Dengan uji sampel skala kecil 3 siswa di SLB Negeri Surakarta dan uji coba skala besar 11 siswa dari SLB Negeri Surakarta dan SLB A YKAB Surakarta. Berdasarkan data yang diperoleh pada uji coba skala besar pada penggunaan media pembelajaran loncat katak menggunakan Matras Timbul dengan penilaian aspek kognitif, afektif, dan psikomotor telah memenuhi kriteria “baik”, dengan jumlah 260,89?n rata-rata 86,96%.

Hasil uji coba diperoleh data eveluasi ahli yaitu ahli penjas adaptif I dengan presentase 89,33%, ahli penjas adaptif 2 dengan presentase 93,33%, dan ahli pembelajaran dengan presentase 80,00% pada skala kecil, dan pada skala besar oleh ahli penjas adaptif I sebesar 93,33%, Ahli penjas adaptif II  sebesar 89,33, dan ahli pembelajaran sebesar 82,66%, degan hasil  Rata-rata Presentase 88,44%. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka matras timbul memenuhi kriteria “baik”. Kesimpulan dari produk pengembangan media matras timbul dapat digunakan dalam pembelajaran loncat katak di SLB Negeri Surakarta dan SLB A YKAB Surakarta. Diharapkan guru Penjasorkes dapat memanfaatkan pengembangan media matras timbul dan menambah variasi lain dalam penjasorkes bagi siswa berkebutuhan khusus tunanetra pada SLB lain yang ada di Surakarta.