Abstrak


Piuisi-Puisi Sitor Situmorang dalam Perspektif Ekokritik Greg Garrard sebagai Inovasi Bahan Ajar Kritik Satra Bermuatan Ekoliterasi di Perguruan Tinggi


Oleh :
Kodrat Eko Putro S - T842108018 - Fak. KIP

Kodrat Eko Putro Setiawan. 2024. Puisi-puisi Sitor Situmorang dalam Perspektif Ekokritik Greg Garrard sebagai Inovasi Bahan Ajar Kritik Sastra Bermuatan Ekoliterasi di Perguruan Tinggi. Disertasi. Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pembimbing: Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. (Promotor), Prof. Dr. Retno Winarni, M.Pd. (Ko-promotor).

           Persoalan kajian sastra dari genre puisi dalam perspektif lingkungan adalah persoalan yang dinamis. Krisis lingkungan menempatkan ekologi dalam kesadaran publik yang populer. Ekokritik merupakan multidisipliner (ekologi dan sastra) yang menunjukkan adanya perpaduan dari berbagai teori yang relevan dan fokus terhadap pembahasan tentang kajian sastra melalui perspektif lingkungan. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan pertama, mendeskripsikan puisi-puisi Sitor Situmorang dalam perspektif ekokritik Greg Garrard. Kedua, mendeskripsikan pemanfaatan hasil kajian puisi-puisi Sitor Situmorang dalam perspektif ekokritik Greg Garrard untuk penyusunan buku teks kritik sastra bermuatan ekoliterasi. Metode dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah dokumen puisi-puisi Sitor Situmorang tahun 1948 – 2008 dan dokumen pembelajaran kritik sastra di perguruan tinggi; dan narasumber. Data dikumpulkan dengan cara analisis dokumen dan wawancara. Validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data dengan pembacaan berulang-ulang, pencatatan, analisis dengan teori ekokritik Greg Garrard, dan membuat simpulan.

           Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa pertama, puisi-puisi Sitor Situmorang dalam perspektif ekokritik Greg Garrard meliputi aspek pencemaran tentang pembangunan pembangkit listrik tenaga air di daerah Tangga dan Asahan menggunakan bahan peledak untuk menghancurkan tebing dan gunung; aspek hutan belantara tentang modernisasi membuat hubungan manusia dengan hutan semakin tidak harmonis; aspek bencana tentang bencana tsunami dan wabah malaria; aspek tempat tinggal tentang rumah adat masyarakat Batak Toba; aspek binatang tentang spesies hewan yang semakin hari semakin berkurang, hewan dijadikan objek untuk dieksploitasi ekonomi demi memenuhi kebutuhan manusia; aspek bumi tentang sejarah danau Toba dan kerusakan ekologi yang terjadi di kawasan danau Toba, Pusuk Buhit dalam mitologi suku Batak diceritakan sebagai tempat kelahiran suku Batak. Kedua, pemanfaatan hasil kajian puisi-puisi Sitor Situmorang untuk penyusunan buku teks kritik sastra bermutan ekoliterasi antara lain: mempraktikkan kritik sastra pada puisi, mengklasifikasikan aspek-aspek ekologi dalam puisi, mengintegrasikan kearifan lokal dengan wawasan lingkungan, menyampaikan pemikiran tentang ekologi melalui kritik sastra, menerapkan teori ekokritik, mengkritisi lingkungan alam, dan memperlihatkan perspektif sains dalam puisi.