ASEAN merupakan kawasan regional yang memiliki potensi
besar dalam pertumbuhan keuangan digital. Akan tetapi, ASEAN masih rentan
terhadap ancaman kejahatan siber. Dalam era digitalisasi, Keamanan siber menjadi
hal yang krusial. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
tingkat keamanan siber dalam mendorong adopsi digital finance di ASEAN. Adapun
metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi
panel data serta menggunakan pendekatan fixed effect model. Data yang
dianalisis merupakan data sekunder yang mencakup indeks keamanan siber global dan nilai transaksi digital payment di sebelas
negara di ASEAN, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei
Darussalam, Vietnam, Filipina, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Timor Leste.
Keamanan siber dalam penelitian ini sebagai variabel independent dan digital
payment sebagai variabel dependen yang mewakili adopsi digital finance.
Hasil dari uji t menunjukan nilai probabilitas sebesar 0,0020 < 0> bahwa tingkat kesiapan dan kemampuan keamanan siber memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap adopsi digital finance di ASEAN. Hasil uji R2
juga menunjukkan nilai adjusted R square sebesar 0,041060 atau
4.10% yang menginikasi bahwa 4.10?opsi digital finance di pengaruhi oleh
variabel keamanan siber.
