Perancangan Pusat Krisis Wanita Di Surakarta Dengan Konsep Healing Environment bertujuan untuk menyediakan fasilitas yang berfokus pada pelayanan, pengaduan, dan konseling bagi perempuan yang menjadi korban kekerasan. Tujuan dari perancangan ini adalah menghasilkan rancangan Pusat Krisis Wanita dengan lingkungan arsitektural yang mendukung proses pemulihan secara intensif dan signifikan, dengan harapan dapat mendorong penyembuhan dari dampak trauma. Metode penelitian yang digunakan berupa metode analisis yang melibatkan perumusan masalah, studi literatur, studi preseden, analisis peruangan, analisis tapak, zoning, analisis bentuk, analisis tampilan, analisis struktur, dan analisis utilitas. Dari metode-metode yang telah dilaksanakan menghasilkan konsep perancangan Pusat Krisis Wanita yang dapat menyesuaikan kebutuhan ruang dan lantai berdasarkan pengguna, serta dapat menentukan penerapan konsep Healing Environment berdasarkan lanskap dan tampilan dengan mempertimbangkan jenis taman ; theraupetic garden & enabling garden, elemen-elemen taman yang dibutuhkan ; tanaman & material, dan bentuk & tampilan bangunan.