Anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi SDN Petoran mengalami
kesulitan dalam praktik keterampilan motorik halus. Kondisi tersebut
menunjukkan adanya kebutuhan akan kegiatan dan media yang dapat membantu
meningkatkan kemampuan motorik halus anak berkebutuhan khusus di sekolah
tersebut. Kolase adalah suatu cara menggambar menggunakan teknik menempel
berbagai objek ke dalam satu gambar yang menghasilkan suatu pola seni baru. Untuk
itu, penelitian ini hendak melihat pengaruh kegiatan kolase untuk meningkatkan
kemampuan motorik halus anak berkebutuhan khusus di SDN Petoran. Penelitian ini
menggunakan metode kuasi eksperimental dengan desain One Group Pre-test Post-test.
Jumlah sampel yang mengikuti penelitian ini adalah tiga anak berkebutuhan
khusus dengan hambatan intelektual. Hasil penelitian dianalisis menggunakan
nilai gain, N-gain, serta uji Wilcoxon dari skor pre-test
dan post-test. Hasil uji hipotesis menyatakan tidak terdapat pengaruh
dari kegiatan kolase terhadap kemampuan motorik halus anak, tetapi nilai gain
dan N-gain menunjukkan adanya peningkatan positif dari skor kemampuan
motorik halus anak setelah diberikan intervensi. Peningkatan ini diharapkan
dapat membantu anak untuk lebih mudah dalam melakukan tugas motorik halus
selanjutnya, yaitu menulis.