Abstrak


Perbedaan kejadian demensia pada stroke lesi hemisfer kiri dan stroke lesi hemisfer kanan


Oleh :
Yenny Tirtaningrum Santoso - G0005212 - Fak. Kedokteran

Abstrak Stroke sebagai problem neurologis serius yang paling sering dijumpai di dunia, masih merupakan kontributor utama terhadap morbiditas, disabilitas fungsional dan mortalitas, baik di negara-negara maju maupun negara-negara berkembang. Prognosis penderita yang terkena stroke dapat pulih komplit atau menimbulkan cacat motorik, sensorik maupun fungsi luhur antara lain berupa gangguan fungsi kognitif yang dapat berlanjut menjadi demensia. Demensia merupakan suatu sindroma yang ditandai dengan berbagai defisit kognitif termasuk penurunan daya ingat dan diikuti paling sedikit satu gangguan kognitif berikut: afasia, agnosia, afraksia atau gangguan fungsi sosial, okupasional, dan kegiatan kehidupan sehari-hari. Stroke lesi hemisfer kiri dapat meningkatkan risiko terjadinya demensia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui apakah ada perbedaan kejadian demensia pada stroke lesi hemisfer kiri dan stroke lesi hemisfer kanan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Poliklinik Saraf Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta pada tanggal 29 Mei-11 Juli 2009. Teknik sampling yang digunakan adalah sistematic random sampling dengan menggunakan 60 sampel yang terbagi menjadi dua kelompok, 30 orang menderita stroke lesi hemisfer kiri dan 30 orang menderita stroke lesi hemisfer kanan. Data diperoleh dengan instrumen penelitian Mini Mental State Examination (MMSE). Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis menggunakan SPSS 15.0 for windows pada taraf signifikasi α = 0,05. Dari hasil penelitian diperoleh jumlah penderita demensia yang menderita stroke lesi hemisfer kiri adalah sebanyak 23 orang (85,7%) lebih banyak daripada jumlah penderita demensia yang menderita stroke lesi hemisfer kanan yaitu sebanyak 3 orang (14,7%) dari 26 orang penderita demensia. Dari tabel dapat diketahui bahwa persentasi terjadinya demensia meningkat pada pasien stroke dengan lesi hemisfer kiri sedangkan dari hasil analisis data didapatkan nilai X2 = 16,484; p>0,05 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa secara statistik terdapat perbedaan kejadian demensia bermakna pada stroke lesi hemisfer kiri dan stroke lesi hemisfer kanan dimana pada stroke lesi hemisfer kiri terdapat lebih banyak jumlah penderita demensia.