Abstrak


Kesantunan Berbahasa dalam Novel Si Anak Spesial Karya Tere Liye dan Pemanfaatannya sebagai Materi Ajar Bahasa Indonesia di SMA


Oleh :
Rizki Aprilia Nur Afifah - K1220070 - Fak. KIP

Rizki Aprilia Nur Afifah. K1220070. KESANTUNAN BERBAHASA DALAM NOVEL SI ANAK SPESIAL KARYA TERE LIYE DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI MATERI AJAR BAHASA INDONESIA DI SMA. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Mei 2024.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) bentuk pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam novel Si Anak Spesial karya Tere Liye ditinjau dari teori kesantunan, (2) fungsi tuturan kesantunan berbahasa dalam novel Si Anak Spesial karya Tere Liye ditinjau dari teori tindak tutur, dan (3) pemanfataan hasil kajian kesantunan berbahasa dalam novel Si Anak Spesial karya Tere Liye sebagai materi ajar Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan pragmatik. Sumber data yang digunakan adalah novel Si Anak Spesial karya Tere Liye dan informan, yaitu salah satu guru Bahasa Indonesia dan dua siswa kelas XII SMA Batik 1 Surakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu analisis dokumen dan wawancara. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan memilih tuturan tokoh yang memuat bentuk pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi teori dan triangulasi sumber data. 

Penelitian ini mengacu pada teori kesantunan berbahasa Leech dan teori tindak tutur Searle. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, ditemukan enam bentuk pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan berbahasa dalam novel Si Anak Spesial dengan rincian 67 data bentuk pematuhan dan 65 data bentuk pelanggaran meliputi maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim kesimpatian. Pematuhan maksim kedermawanan menjadi data paling dominan karena sebagian besar tokoh memiliki karakter suka membantu orang lain dan rela berkorban tanpa pamrih, sedangkan pelanggaran terbanyak ditemukan pada maksim pujian karena banyak tuturan tokoh yang mengandung celaan dan hinaan. Tuturan yang mengandung pematuhan kesantunan berbahasa paling banyak dituturkan oleh tokoh Bapak dan pelanggaran kesantunan terbanyak dituturkan oleh tokoh Burlian. Kedua, terdapat lima fungsi tuturan kesantunan berbahasa, yaitu fungsi asertif, direktif, ekspresif, komisif, dan deklaratif dengan jumlah 132 data. Fungsi ekspresif menjadi data terbanyak sebab tuturan ekspresif bertujuan untuk menggambarkan perasaan dan emosi tokoh dalam situasi tertentu yang memudahkan pembaca memahami jalan cerita. Ketiga, hasil kajian kesantunan berbahasa dalam novel Si Anak Spesial karya Tere Liye dapat dimanfaatkan sebagai materi ajar Bahasa Indonesia di SMA materi teks novel kelas XII karena dalam novel tersebut terdapat prinsip kesantunan berbahasa yang dapat dijadikan pembelajaran peserta didik terkait kesantunan bertutur.