Abstrak


Analisis Emisi Gas Rumah Kaca pada Tahap Pekerjaan Galian dan Timbunan Konstruksi Spillway Bendungan Tugu Trenggalek dengan Metode Life Cycle Assessment


Oleh :
Millenia Caesariani Putri - I0117081 - Fak. Teknik

Millenia Caesariani Putri, 2024. Analisis Emisi Gas Rumah Kaca Pada Tahap Pekerjaan Galian dan Timbunan Konstruksi Spillway Bendungan Tugu Trenggalek Dengan Metode Life Cycle Assessment. Skripsi. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta.


Dewasa ini pembangunan infrastruktur di Indonesia sangatlah pesat, mulai dari pembangunan bendungan, gedung – gedung bertingkat, jembatan, dan jalan raya. Pembangunan – pembangunan tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dari seluruh lapisan masyarakat demi mewujudkan keadaan yang stabil, aman, tenteram, dan sejahtera. Di sisi lain, pembangunan – pembangunan infrastruktur bertujuan untuk mengejar ketertinggalan pelayanan infrastruktur di Indonesia. Pembangunan proyek konstruksi seringkali menimbulkan dampak bagi lingkungan berupa emisi GRK. Maka, perlu diadakan penilaian juga upaya-upaya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan. Salah satu metode yang dapat dilakukan untuk menganalisis emisi polutan yang dihasilkan ialah metode Life Cycle Assessment (LCA).

Penelitian ini dilakukan pada pekerjaan galian dan timbunan saluran peluncur spillway bendungan. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini ialah metode LCA. Dengan metode LCA, peneliti akan mendapatkan besaran emisi yang diriliis dan titik hotspot nya. Dibutuhkan data volume pekerjaan yang didapatkan dari Nindya Minarta KSO dan data CO2 yang dirilis tiap satuan tertentu yang didapatkan dari EcoInvent. Kemudian menghitung emisi yang dirilis pada setiap unit proses dan menganalisis upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi emisi yang telah dirilis pada pekerjaan galian dan timbunan.

Hasil perhitungan yang dilakukan menunjukan emisi CO2 dengan metode LCA yang didapatkan pada pekerjaan galian dan timbunan saluran peluncur adalah 192.205,17 KgCO2e. Hasil pengeluaran emisi terbesar atau titik hotspot nya berasal dari unit proses pemecahan material batu besar, yaitu sebesar 161.167,70 KgCO2e. Selanjutnya, setelah dilakukan analisis terhadap upaya-upaya pengurangan emisi, didapatkan penurunan sebesar 13,42%, atau sebesar 25.793,57 KgCO2e. Upaya tersebut yaitu dengan mengganti alat berat excavator.

Kata Kunci: emisi, metode LCA, CO2, galian dan timbunan, bendungan, spillway