Abstrak


Pusat Seni dan Budaya Handayani dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular di Wonosari, Gunungkidul


Oleh :
Rini Khoirotun Nisa - I0219077 - Fak. Teknik

Artikel ini membahas tentang penerapan arsitektur neo vernakular pada perancangan pusat seni dan budaya di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pusat seni dan budaya merupakan bangunan yang mewadahi berbagai kegiatan seniman dan penikmat seni yakni kegiatan kreatif, apresiatif, edukatif, dan rekreatif. Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular yang memiliki lima prinsip perancangan, meliputi hubungan langsung, hubungan abstrak, hubungan lanskap, hubungan kontemporer, dan hubungan masa depan digunakan untuk mempertahankan nilai lokal dari Kabupaten Gunungkidul yang mulai tergerus. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dimulai dari pengumpulan data melalui studi literatur, studi preseden, dan wawancara dengan seniman dan penikmat seni di Gunungkidul. Data yang terkumpul menjadi landasan dasar dalam proses penelitian yang dikaji berdasarkan teori Arsitektur Neo Vernakular. Hasil penelitian mengidentifikasi penerapan prinsip Arsitektur Neo Vernakular Jawa dalam perancangan tatanan massa pusat seni dan budaya di Gunungkidul yang mendukung pelestarian seni dan kebudayaan lokal.