Abstrak


Hubungan Resiliensi dan Quality of Work Life dengan Toxic Work Envrionment Sebagai Variabel Mediator pada Karyawan PT. XX


Oleh :
Dominggas Joanadiva Ester Agustina Wororomi - G0120046 - Fak. Psikologi

Keberhasilan perusahaan dalam berinovasi dinilai dari peran pemimpin dan karyawan. Dukungan perusahaan terhadap kebutuhan karyawan, atau quality of work life, adalah kunci utama keberhasilan. Jika kebutuhan dasar karyawan tidak terpenuhi, menjadi peluang munculnya toxic work environment, yang dapat mempengaruhi perusahaan maupun karyawannya. Untuk mencegah lingkungan kerja yang buruk, diperlukan coping yang baik, yaitu meningkatkan resiliensi.

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dimana sampel penelitian ini berjumlah 103 karyawan tetap yang bekerja di PT. XX. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala quality of work life (nilai alpha cronbach = 0,926), skala resiliensi (nilai alpha cronbach = 0,879), dan skala toxic work environment (nilai alpha cronbach= 0,933).

Penelitian ini menggunakan analisis non parametrik. Hipotesis pertama penelitian ini yaitu hubungan resiliensi dan quality of work life dengan toxic work environment sebagai variabel mediasi tidak dapat dianalisis dalam penelitian ini. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan positif antara resiliensi dan quality of work life (koefisien kendall’s tau = 0,316 dengan signifikansi 0,000), tidak terdapat hubungan antara resiliensi dan toxic work environment (koefisien kendall’s tau = -0,092 dengan signifikansi 0,190) dan adanya hubungan negatif antara toxic work environment dan quality of work life (koefisien kendall’s tau = -0,165 dengan signifikansi 0,018). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara resiliensi dan quality of work life, tidak terdapat hubungan antara resiliensi dan toxic work environment, dan terdapat hubungan negatif antara toxic work environment dan quality of work life.