Stek batang bergantung pada kemampuan akar tanaman untuk beradaptasi dengan cepat pada tempat tumbuhnya. Perangsangan perakaran pada stek batang kumis kucing dapat dilakukan dengan pemberian IBA dan perlakuan perendaman. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi IBA, lama perendaman, dan kombinasi keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kumis kucing. Penelitian dilaksanakan di Screenhouse Laboratorium Pertanian Universitas Sebelas Maret, Jumantono, Karanganyar, pada ketinggian tempat 170 mdpl dari bulan Juli-Oktober 2023. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi IBA (25, 50, 75, dan 100 ppm) dan faktor kedua adalah lama perendaman IBA (5, 10, dan 15 menit). Variabel pengamatan terdiri dari persentase stek hidup, waktu muncul tunas, jumlah tunas, tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah bunga, luas daun, panjang akar, bobot segar tanaman, bobot segar daun, bobot segar akar, bobot kering tanaman, bobot kering daun, dan bobot kering akar. Analisis data menggunakan uji Analysis of Variance (ANOVA) (dengan α = 5%), kemudian diuji lanjut menggunakan uji regresi polinomial ortogonal untuk menentukan titik optimum. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara konsentrasi IBA dan lama perendaman terhadap semua pengamatan peubah. Konsentrasi IBA 25 ppm meningkatkan bobot kering daun lebih tinggi 44% dibandingkan pemberian konsentrasi yang lebih tinggi (50 ppm, 75 ppm, dan 100 ppm). Lama perendaman selama 5 menit meningkatkan jumlah tunas lebih tinggi 21% dibandingkan lama perendaman yang lebih lama (10 menit dan 15 menit).