Abstrak


Respon Pertumbuhan dan Hasil Padi Inpari 33 pada Perlakuan Pupuk Anorganik dan Organik


Oleh :
Alhumamy Ihza Anindhita - H0718014 - Fak. Pertanian

Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan utama bagi masyarakat Indonesia. Produksi padi yang tidak stabil disebabkan oleh penggunaan pupuk yang tidak seimbang. Penggunaan pupuk anorganik saja dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kualitas tanah dan ekosistem sawah, selain itu penggunaan pupuk NPK dapat menurunkan kandungan bahan organik dalam tanah sebesar 7,32%. Pemberian bahan organik ke dalam tanah dapat memperbaiki produktivitas lahan dan juga meningkatkan hasil tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi antara perlakuan dan pengaruh pemberian pupuk anorganik dan organik terhadap pertumbuhan dan produktivitas padi. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret sampai Juni 2021, lokasi penelitian di IP2TP Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BBPadi) Subang, Jawa Barat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan penelitian Rancangan Split Plot. Faktor pertama perlakuan pupuk anorganik terdiri dari 6 taraf yaitu kontrol (P1), +PK (P2), PHSL (P3), +NP (P4), +NK (P5), dan NPK (P6). Faktor kedua perlakuan pupuk organik terdiri dari 3 taraf yaitu 2 ton/ha pupuk kandang (B1), 5 ton/ha jerami (B2), dan tanpa BO (B3) yang diulang sebanyak 4 kali. Pengaruh perlakuan dianalisis dengan sidik ragam dan perbedaan antar perlakuan diuji dengan DMRT 5%. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi pupuk organik dan anorganik berpengaruh pada pertumbuhan maupun produktivitas tanaman. Perlakuan pupuk anorganik NPK meningkatkan tinggi tanaman, jumlah anakan, LAI, dan bobot kering tanaman. Perlakuan +NK meningkatkan jumlah malai produktif dan bobot 1000 biji, sedangkan perlakuan PHSL meningkatkan persentase gabah isi dan panen. Perlakuan pupuk organik pupuk kandang hanya berpengaruh dalam meningkatkan LAI dan bobot kering tanaman.