;

Abstrak


Analisis Intensi Berwirausaha pada Lulusan SMK Negeri di Kabupaten Brebes: Integrasi Theory of Planned Behavior dan Theory of Entrepreneurial Event


Oleh :
Fita Hanan Maulida - S992208004 - Fak. KIP

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi intensi berwirausaha pada lulusan SMK Negeri di Kabupaten Brebes melalui Theory of Planned Behavior dan Theory of Entrepreneurial Event. Faktor-faktor yang mempengaruhi intensi ini meliputi pengetahuan kewirausahaan, sikap, norma subjektif, kontrol perilaku, keinginan yang dirasakan, dan kelayakan yang dirasakan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan metode survei daring dan dilakukan di enam sekolah dengan total responden sebanyak 305 lulusan SMK. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan Structural Equation Modeling Partial Least Squares (SEM-PLS). Hasil menunjukkan bahwa faktor pengetahuan kewirausahaan, sikap, kontrol perilaku dan keinginan yang dirasakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi berwirausaha, sedangkan kelayakan yang dirasakan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap intensi berwirausaha. Selain itu, pengetahuan kewirausahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap seluruh dimensi TPB dan sebagian dimensi TEE, kecuali keinginan yang dirasakan. Selanjutnya norma subjektif sebagai prediktor memiliki hasil yang signifikan terhadap sikap, kontrol perilaku, keinginan yang dirasakan dan kelayakan yang dirasakan. Implikasi teoretis: penelitian ini berkontribusi pada literatur kewirausahaan dengan mengungkapkan peran variabel tingkat personal, mengembangkan model integrasi dan menginvestigasi intensi berwirausaha pada populasi yang jarang di teliti di Indonesia, yakni lulusan SMK. Implikasi praktis: hasil analisis menunjukkan pentingnya meningkatkan pengetahuan kewirausahaan, menjaga keyakinan positif dan motivasi, serta membangun dukungan sosial untuk meningkatkan intensi berwirausaha lulusan SMK. Keterbatasan dan arahan penelitian mendatang: penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, di antaranya adalah tidak mengungkapkan secara rinci pengalaman yang dirasakan oleh responden, populasi yang terbatas pada satu daerah, dan belum mengungkapkan aktualisasi perilaku kewirausahaan dari sebuah intensi. Rekomendasi untuk penelitian mendatang adalah dengan memisahkan pengalaman positif atau negatif dalam mengukur intensi berwirausaha, memperluas populasi penelitian, serta melakukan penelitian longitudinal untuk mengungkapkan hubungan intensi berwirausaha terhadap aktualisasi perilaku berwirausaha.