Ibnu Hakim. K7119113. Pembimbing I: Dr. Rokhmaniyah, M.Pd., Pembimbing II: Dr. Suhartono, M.Pd. PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPAS MATERI KEKAYAAN BUDAYA INDONESIA DI KELAS IV SD NEGERI KARANGDUWUR TAHUN AJARAN 2023/2023. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juli 2023.
Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan langkah-langkah model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan pembelajaran IPAS materi kekayaan budaya Indonesia; (2) meningkatkan pembelajaran IPAS materi kekayaan budaya Indonesia; dan (3) mendeskripsikan kendala dan solusi dalam penerapan model Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan pembelajaran IPAS materi kekayaan budaya Indonesia di kelas IV SD Negeri Karangduwur tahun ajaran 2022/2023.
Penelitian tindakan kelas ini merupakan penelitian kolaboratif yang dilaksanakan selama 3 siklus, setiap siklus dilaksanakan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Karangduwur Kecamatan Kemiri tahun ajaran 2022/2023 yang berjumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Sumber data penelitian ini terdiri dari siswa, guru, dan dokumen. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes dan teknik non-tes. Alat pengumpulan data menggunakan lembar observasi, lembar evaluasi, dan lembar wawancara. Validasi data menggunakan teknik triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Analisis data terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menujukkan bahwa (1) penerapan model Problem Based Learning (PBL) dilaksanakan melalui lima langkah, yaitu: (a) mengorientasi siswa pada masalah, (b) mengorganisasikan siswa untuk belajar dan melakukan penelitian, (c) membimbing dan membantu investigasi individual dan kelompok, (d) mempresentasikan hasil karya, dan (e) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah; (2) penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan pembelajaran IPAS materi kekayaan budaya Indenesia yang terbukti melalui adanya peningkatan pada pembelajaran IPAS berdasarkan rata-rata persentase hasil unjuk kerja siswa pada aspek psikomotor pada siklus I sebesar 67,53%, pada siklus II sebesar 86,79%, dan pada siklus III sebesar 92,9% serta rata-rata persentase ketuntasan siswa pada penilaian aspek kognitif pada siklus I sebesar 69,05%, pada siklus II sebesar 80,95?n pada siklus III sebesar 90,48%; dan (3) kendala yang ditemukan dalam penerapan model Problem Based Learning (PBL) pada siklus I–III, yaitu: (a) siswa sulit memahami contoh permasalahan yang disampaikan guru, (b) siswa tidak fokus dan belum siap mengikuti pembelajaran, (c) siswa tidak bekerja sama dengan optimal saat berdiskusi, (d) siswa tidak berani bertanya ketika mengalami kesulitan dalam mencari sumber belajar, (e) terdapat beberapa siswa yang tidak fokus pada saat pembentukan kelompok dan pada saat berdiskusi, (f) siswa pasif dalam bertanya dan memberi tanggapan pada saat presentasi, dan (g) terdapat siswa yang bermain dan mengajak temannya pada saat diskusi. Adapun solusi dari berbagai kendala di atas yaitu: (a) guru lebih mendalami berbagai permasalahan di lingkungan sekitar yang berkaitan dengan materi, (b) guru perlu mengondisikan siswa dengan baik sebelum pembelajaran dimulai, (c) guru memberikan arahan tugas kepada setiap anggota, (d) guru membimbing siswa untuk mencari informasi dari berbagai sumber, (e) guru perlu memperhatikan lebih lagi siswa yang tidak fokus baik pada saat pembentukan kelompok maupun pada saat berdiskusi, (f) guru memotivasi siswa dengan memberikan reward dan apresiasi kepada siswa yang aktif, dan (g) guru memberikan peringatan secara tegas.
Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan pembelajaran IPAS materi kekayaan budaya Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri Karangduwur tahun ajaran 2022/2023.