Abstrak


Pengaruh suplementasi Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik Ransum Kelinci New Zealand Red Jantan


Oleh :
Habib Novan Sodika - H0502057 - Fak. Pertanian

Abstrak Pakan yang masuk ke dalam saluran pencernaan ternak tidak semua dapat terserap dengan optimal, untuk mengoptimalkan penyerapan nutrien dalam pakan tersebut diperlukan upaya yang alami dan diharapkan menjadi alternatif terhadap suplementasi kimiawi. Bentuk alternatif yang dimaksud adalah jintan hitam (Nigella sativa L.). Jintan hitam mengandung minyak atsiri yang diharapkan mampu membantu meningkatkan stimulasi organ pencernaan untuk meningkatkan daya cerna terhadap pakan agar didapatkan kecernaan yang semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi jintan hitam dan tingkat pemberian yang optimal terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik pada ransum kelinci New Zealand Red jantan. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ngoresan, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta pada tanggal 28 November 2008 hingga 28 Januari 2009. Materi yang digunakan adalah kelinci New Zealand Red jantan dengan bobot badan rata-rata 990 ± 178 gram dengan umur sekitar satu sampai dua bulan sebanyak 20 ekor. Ransum terdiri dari hijauan (rumput lapang) dan konsentrat BR1 dengan perbandingan 60% : 40%. Tingkat perlakuan jintan hitam yang digunakan adalah P0 (0%), P1 (0,15%), P2 (0,30%) dan P3 (0,45%) yang ditambahkan ke dalam ransum berdasarkan bobot badan. Ternak dibagi dalam empat perlakuan dan lima ulangan, dengan satu ekor setiap ulangan. Peubah yang diamati adalah Konsumsi Bahan Kering (KBK), Konsumsi Bahan Organik (KBO), Kecernaan Bahan Kering (KcBK) dan Kecernaan Bahan Organik (KcBO). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap pola searah. Hasil penelitian menunjukkan rerata dari ke-empat perlakuan yaitu P0, P1, P2, P3 secara berurutan untuk KBK adalah 116,07; 138,60; 135,05 dan 123,24 gram/ekor/hari. KBO : 105,32; 127,05; 116,75 dan 112,09 gram/ekor/hari. KcBK : 65,65; 70,43; 70,38 dan 69,52 %. KcBO : 69,17; 73,34; 72,98 dan 72,57 %. Analisis variansi menunjukkan bahwa konsumsi bahan kering dan konsumsi bahan organik berbeda tidak nyata (P>0,05), tetapi berpengaruh nyata pada kecernaan bahan kering dan bahan organik (P<0,05), dan uji lanjut nilai tengah dengan metode Duncan Multiple Range Test (DMRT) menunjukkan bahwa antara P0 dan P1, P2, P3 berbeda nyata dan antara P1, P2, P3 berbeda tidak nyata. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa jintan hitam dapat dijadikan sebagai bahan suplementasi dalam ransum tanpa mempengaruhi konsumsi bahan kering dan bahan organik, namun mempengaruhi kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik.