Abstrak


Bahasa Isyarat dalam Qur'an Kemenag pada Website quran.kemenag.go.id


Oleh :
Ata Nur Islah - B0520013 - Fak. Ilmu Budaya

Bahasa isyarat dalam Qur’an Kemenag merupakan hal baru, yang dirilis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Pemahaman tentang bahasa isyarat Arab dalam Qur’an Kemenag belum dikenal luas dikalangan komunitas tuli dan bisu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bahasa isyarat Arab yang digunakan dalam Qur’an Kemenag melalui bentuk isyarat huruf, tanda diakritik, serta perbedaan dua metode pendekatan isyarat, yaitu: metode kita>bah dan metode tila>wah; sehingga komunitas tuli dan bisu maupun masyarakat normal memahami bahasa isyarat dalam Qur’an Kemenag. Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode simak untuk pengumpulan data. Analisis data menggunakan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung bentuk isyarat huruf, dan tanda diakritik Qur’an Kemenag. Analisis data dilanjutkan menggunakan teknik lesap dan teknik ganti untuk mengetahui perbedaan metode kita>bah dan metode tila>wah. Data diperoleh dari Random Sampling huruf dan tanda diakritik dalam Qur’an Kemenag. Klasifikasi data menggunakan Stratified Random Sampling beberapa kata yang menunjukan perbedaan metode kita>bah dan metode tila>wah. Data diteliti melalui teori silabel dan ortografi bahasa Arab. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahasa isyarat dalam Qur’an Kemenag menggunakan 31 bentuk isyarat huruf, 2 jenis isyarat tanda diakritik, dan 6 perbedaan metode kita>bah dan tila>wah.