;

Abstrak


Sedekah Bumi sebagai Strategi Kebudayaan unutk Ketaanan Pangan dalam Kontek Perubahan Ekologi


Oleh :
Moch Sochibul Solchi - S252302010 - Fak. ISIP

Studi ini mengeksplorasi peran Sedekah Bumi sebagai strategi kebudayaan untuk meningkatkan ketahanan pangan dalam konteks perubahan ekologi pertanian. Penelitian dilakukan di Desa Prambatan, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, dengan fokus mengidentifikasi faktor-faktor sosial dan ekologis yang berkontribusi terhadap kerusakan ekologi dan mengembangkan strategi untuk mengubah tradisi ini menjadi ritual yang mendorong kesadaran kritis dan solusi berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan utama adalah para tokoh masyarakat, pemuka agama, dan anggota masyarakat petani yang terlibat secara langsung dalam tradisi Sedekah Bumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kimia, pestisida, dan herbisida yang berlebihan dapat merusak ekosistem tanah dan air, mengakibatkan penurunan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman, serta berpotensi mengurangi hasil pertanian jangka panjang. Selain itu, tradisi Sedekah Bumi menggambarkan bagaimana nilai-nilai budaya dan keagamaan dapat membentuk praktik pertanian dan pengelolaan sumber daya alam, namun kesadaran semu dalam tradisi ini mencerminkan pengaruh kuat budaya dan tradisi yang membatasi pemikiran kritis terhadap praktik pertanian. Strategi Sedekah Bumi melalui kesadaran kritis dianggap kuat dalam menjaga ketahanan ekologi pertanian, memungkinkan masyarakat petani Desa Prambatan untuk memahami, mengevaluasi, dan mengadaptasi praktik pertanian mereka secara berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekologi dan memastikan kelangsungan hidup generasi mendatang. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolektif dari masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait lainnya untuk menjaga dan mempertahankan keberlangsungan tradisi Sedekah Bumi sebagai bagian yang tak terpisahkan dari identitas dan budaya lokal, serta sebagai strategi penting dalam menghadapi perubahan ekologi pertanian.