Abstrak


HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI JUNK FOOD DENGAN KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA REMAJA PUTRI DI MAN 2 SRAGEN


Oleh :
Shastri Cahyaningtyas - R0420062 - Fak. Kedokteran

Latar Belakang: Premenstrual Syndrome (PMS) menjadi gangguan menstruasi yang paling sering dialami oleh remaja putri. PMS disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pola nutrisi yang tidak seimbang. Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya menyatakan kebiasaan mengonsumsi makanan dengan nutrisi tidak seimbang seperti tinggi gula, lemak dan rendah mineral terbukti dapat memperberat gejala PMS dan contoh dari makanan tersebut adalah junk food. Disisi lain angka konsumsi junk food pada remaja di Indonesia semakin tinggi utamnya dikalangan pelajar. 

Tujuan: Menganalisis hubungan tingkat konsumsi junk food dengan kejadian premenstrual syndrome pada remaja putri di MAN 2 Sragen. 

Metode: Jenis rancangan penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel meggunakan teknik simple random sampling dengan total akhir 66 sampel. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner Shortened Premenstrual Assesment Form (SPAF) dan kuisioner Food Frequency Questionaire (FFQ).

Hasil: Analisis menggunakan uji Spearman Rank diperoleh hasil p-value=0,00 (p-value<0 r=0,683,>

Kesimpulan: Konsumsi junk food berpotensi tinggi menyebabkan terjadinya PMS pada remaja putri. Oleh karena itu, remaja diharapkan dapat menjaga pola konsumsi yang sehat dan meningkatkan pengetahuan seputar gizi maupun kesehatan reproduksi.

Kata Kunci: Junk Food, Premenstrual Syndrome, Remaja Putri