Abstrak


Pengaruh Kadar Aktivator 0,54 dan Rasio Sodium Silikat terhadap Sodium Hidroksida (2,0-3,0) pada Beton Geopolimer dengan Bahan Dasar Fly Ash terhadap Kuat Tekan dan Toughness


Oleh :
Rafli Priya Pamungkas - I0120141 - Fak. Teknik

Beton geopolimer adalah beton yang menggantikan 100 % semen dengan bahan ramah lingkungan. Beton geopolimer mempunyai reaksi pengikatan yang berbeda dengan beton konvensional yakni reaksi polimerisasi. Bahan ramah lingkungan yang digunakan pada beton geopolimer yaitu limbah hasil pembakaran batu bara yang bernama fly ash (abu terbang). Fly ash membutuhkan bahan kimia aktivator untuk mengaktifkan reaksi polimerisasi yang dapat membentuk beton geopolimer. Reaksi antara fly ash dan bahan kimia aktivator dapat membentuk material yang memiliki sifat seperti semen. Bahan-bahan kimia yang dapat digunakan sebagai aktivator pada reaksi polimerisasi dalam fly ash adalah menggunakan kombinasi alkali silikat dengan alkali hidroksida atau biasa disebut Sodium Silikat (SS) dan Sodium Hidroksida (SH).

Penelitian beton geopolimer ini dilakukan di Laboratorium Bahan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret dengan menggunakan metode eksperimen. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter dan tinggi sebesar 15 cm dan 30 cm. Variasi yang digunakan adalah kadar aktivator 0,54 dan rasio sodium silikat dan sodium hidroksida sebesar 2,0; 2,5; dan 3,0. Pengujian benda uji dilakukan pada beton berumur 28 hari. Pengujian yang dilakukan untuk menentukan nilai kuat tekan dan toughness beton geopolimer dengan kadar aktivator sebesar 0,54 dan rasio SS/SH sebesar 2,0 – 3,0.

Hasil pengujian kuat tekan diperoleh bahwa variasi rasio SS/SH 2,0; 2,5; 3,0 masing-masing sebesar 36,13 MPa, 45,63 MPa, dan 42,17 MPa serta nilai toughness masing-masing sebesar 2,27 × 105 J/m3; 2,86 × 105 J/m3; dan 2,46 × 105 J/m3. Berdasarkan hasil kuat tekan dan toughness, hasil optimum kuat tekan pada rasio SS/SH sebesar 2,59 dengan nilai 45,95 MPa dan hasil optimum toughness pada rasio SS/SH sebesar sebesar 2,55 dengan nilai 2,87 × 105 J/m3.