;
Pengembangan
infrastruktur jalan desa di Kabupaten Bojonegoro terus dilakukan melalui Bantuan
Keuangan Khusus (BKK) yang diberikan. Pemilihan jenis perkerasan yang tepat
menjadi keputusan yang penting antara Perkerasan lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement) menjadi dua jenis perkerasan utama yang digunakan
dalam konstruksi jalan desa setempat. Masing-masing jenis perkerasan memiliki
karakteristik, kelebihan, dan kelemahan yang berbeda. Perbandingan antara
perkerasan tersebut dalam konteks jalan desa menjadi relevan karena pengaruh
terhadap kualitas, dan biaya pemeliharaan infrastruktur jalan. Tujuan
penelitian adalah menganalisis dan
menilai kondisi ruas jalan desa di Kabupaten Bojonegoro, menganalisis efisiensi
biaya perkerasan dan menganalisis jenis konstruksi yang sesuai dengan kebutuhan
jalan desa di Kabupaten Bojonegoro. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode PCI (Pavement Condition Index) untuk
menilai kondisi ruas jalan dan sisa umur layan. Sampel yang diambil dalam
penelitian ini pada 3 lokasi dengan hasil nilai Pavement Condition Index (PCI) Desa Glagahwangi Kecamatan
Sugihwaras 77,33 (sangat baik) dengan biaya perbaikan Rp. 32.458.293 dan sisa
umur layan 9,25 tahun, Desa Sukowati Kecamatan Kapas 71,8 (sangat baik) dengan
biaya perbaikan Rp. 34.501.280 dan sisa umur layan 7,44 tahun, dan Desa Pekuwon
Kecamatan Sumberejo 78 (sangat baik) dengan biaya perbaikan Rp. 23.753.750 dan
sisa umur layan 9,33 tahun. Desa Pekuwon memiliki efisiensi paling baik
dibandingkan model perkerasan jalan desa lainnya.