Abstrak


Konstruksi Sosial Mahasiswa dalam Fenomena Childfree dan Konsep Keluarga Ideal di Indonesia


Oleh :
Anisa Sabrina Purnama - D0320015 - Fak. ISIP

Fenomena childfree semakin marak di kalangan generasi muda yang sedang berada dalam fase eksplorasi diri dan belum mantap menentukan sikap dalam memaknai peran anak serta mempersiapkan diri dalam membangun keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena childfree dari perspektif mahasiswa yang merupakan calon pembentuk keluarga dan menggali tanggapan mahasiswa terhadap konsep keluarga ideal yang diinginkan di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan teori konstruksi sosial milik Peter L. Berger dalam menganalisis pemahaman mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif fenomenologi. Lokasi penelitian berada di Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan sumber data primer dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret yang tergabung dalam Kementerian Kesetaraan Bersama BEM UNS 2024, dengan data sekunder diambil dari jurnal dan artikel ilmiah yang mendukung hasil penelitian. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dan teknik analisis data dilakukan melalui pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki penafsiran yang serupa mengenai fenomena childfree dan konsep keluarga ideal di Indonesia. Fenomena childfree memberikan sudut pandang baru bahwa keluarga tidak selalu tentang keturunan, melainkan lebih menekankan pada kualitas. Ditemukan perbedaan dalam cara mahasiswa merespons keberadaan fenomena childfree yang berdampak pada pembentukan keluarga ideal. Sebagian melihat childfree sebagai sebuah fenomena positif yang mencerminkan pilihan yang bijaksana terkait kehadiran anak, sementara yang lain menganggap sebagai pandangan negatif karena dipandang sebagai penolakan terhadap kebaikan memiliki anak dan cara untuk memerdekakan diri dari tanggung jawab sebagai orang tua.