Abstrak


Kontrol Sosial Mahasiswa dalam Fenomena Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus


Oleh :
Nabiil Muchyar Pradipta - D0320061 - Fak. ISIP

Kekerasan seksual di lingkungan pendidikan merupakan masalah yang meresahkan dan menjadi perhatian bersama. Universitas merupakan tempat individu terdidik dan terpelajar, namun ironisnya, tingkat kasus kekerasan seksual di universitas seringkali mencapai tingkat tertinggi di seluruh jenjang pendidikan. Universitas Sebelas Maret (UNS) adalah salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang tidak luput dari masalah ini. Kontrol sosial yang dilakukan oleh mahasiswa dan warga kampus menjadi kunci dalam upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan seksual. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi untuk menggali pengalaman individu mahasiswa terkait fenomena kekerasan seksual. Teori kontrol sosial milik Travis Hirschi digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini dengan memfokuskan pada empat konsep dalam proses kontrol sosial yakni ikatan, komitmen, keterlibatan, dan keyakinan. Dengan memadukan konsep teori dan fenomena penelitian ini mencoba mengeksplorasi temuan bentuk, jenis, dan penyebab serta dinamika yang terjadi lingkungan Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam melakukan strategi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan seksual di UNS telah sering terjadi, dengan mahasiswi sebagai korban yang paling banyak, dan pelaku berasal dari berbagai kalangan di dalam kampus. Jenis kekerasan yang paling umum dan pernah terjadi adalah kekerasan fisik, kekerasan verbal, dan kekerasan digital. Penelitian ini menyoroti pentingnya kontrol sosial dari segi ikatan, komitmen, keyakinan, dan keterlibatan, serta memperkenalkan konsep edukasi sebagai tambahan dalam proses kontrol sosial. Peranan mahasiswa baik secara individu dan organisasi kemahasiswaan dianggap sangat berperan, terlebih fungsi mahasiswa sebagai agent of social control dalam mengimplementasikan empat konsep dari teori kontrol sosial. Dalam menghadapi tantangan kekerasan seksual, keterlibatan mahasiswa menjadi krusial dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan mendukung bagi semua individu. Strategi pencegahan dan penanganan kekerasan seksual sudah dilakukan oleh elemen mahasiswa baik secara individu dan kelembagaan organisasi seperti pelaporan dan pendampingan, kampanye sosial, konten edukasi, sosialisasi, diskusi publik, sampai kerjasama dengan psikolog dan lembaga eksternal kampus.

Meskipun proses kontrol sosial di UNS sudah dilakukan, masih terdapat kendala dalam implementasinya, seperti kurangnya kesadaran dan edukasi, serta miskomunikasi antarpihak terkait. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran dan pemahaman mahasiswa tentang kekerasan seksual serta penerapan konsep edukasi menjadi sangat penting. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami dinamika kontrol sosial di lingkungan kampus serta menyoroti area yang membutuhkan perbaikan. Kesimpulannya, penelitian ini dapat menjadi dasar untuk pengembangan strategi dan kebijakan yang lebih baik dalam menjalankan kontrol sosial di lingkungan kampus, dengan harapan agar keamanan dan keteraturan di lingkungan akademik dapat dipertahankan dengan lebih efektif. Perlu adanya kerja sama antara berbagai pihak di dalam universitas, termasuk mahasiswa, staf, dan otoritas universitas, untuk menerapkan solusi yang efektif guna mengatasi permasalahan kekerasan seksual.