Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan makna simbolik uba rampe tradisi Gemblongan Manten, (2) mengidentifikasi nilai sosial yang terdapat pada tradisi Gemblongan Manten, serta (3) mendeskripsikan relevansi tradisi Gemblongan Manten pada pembelajaran Bahasa Jawa di SMK. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tegalrejo, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban dan di SMK Negeri 9 Surakarta yang beralamat di Jl. Tarumanegara, Banyuanyar, Banjarsari, Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan antropologi sastra. Data dalam penelitian ini adalah uba rampe dan prosesi dalam tradisi Gemblongan Manten. Sumber data dalam penelitian ini adalah peristiwa pelaksanaan tradisi Gemblongan Manten, informan, dan dokumen. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive random sampling. Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan traiangulasi sumber dan triangulasi teori. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data menurut Milles and Huberman yang menganalisis dengan cara mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Penelitian ini memberikan penjelasan mengenai makna simbolik uba rampe tradisi diantaranya yaitu gemblong atau jadah, ketan salak, jenang, roti gulung, ayam ingkung, ikan laut, bumbu, dan buah-buahan. Selain itu, terdapat pula nilai sosial dalam tradisi Gemblongan Manten yaitu Loves (kasih sayang), Responsibility (tanggung jawab), juga Life Harmony (keserasian Hidup). Penelitian ini juga memaparkan kerelevansian hasil penelitian yang mana dapat digunakan sebagai materi ajar pembelajaran Bahasa Jawa SMK kelas X pada materi jenis-jenis teks khususnya di teks deskripsi.
