Abstrak


Potensi Tinjauan Ulang Sanksi Yang Dijatuhkan Oleh Amerika Serikat Kepada Republik Turki Pasca Pembelian S-400 Triumf


Oleh :
Muhammad Rayhan Anandito - D0420042 - Fak. ISIP

Sistem internasional merupakan salah satu sistem yang menurut para realis adalah suatu sistem yang anarkis. Hal tersebut berarti tidak ada entitas tunggal yang dapat menjamin keamanan serta perdamaian aktor-aktor yang bermain peran khusus didalamnya. Konsep tersebut diadaptasi oleh Graham Allison, seorang ahli yang dikenal dengan pemikirannya dalam teori yang digunakan untuk memahami perumusan kebijakan luar negeri dari suatu negara. Allison memperkenalkan modelnya dengan istilah Rational Actor Model melalui Essence of Decision: Explaining the Cuban Missile Crisis. Melalui Rational Actor Model, penulis melihat bahwa sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat terhadap Republik Turki pasca pembelian S-400 Triumf dari Russia memang merupakan suatu hal yang rasional. Opini tersebut dapat diraih dari beberapa data dukungan seperti adanya beberapa pihak yang mendorong Amerika Serikat untuk menjatuhkan sanksi. Namun, sesaat setelah Republik Turki mengajukan proposal dalam meninjau ulang sanksi, hal tersebut memunculkan beberapa potensi-potensi bagi Amerika Serikat untuk mengambil langkah baru melalui kebijakan luar negerinya. Potensi-Potensi tersebut diduga muncul dikarenakan sanksi yang dijatuhkan pada 2020 oleh Amerika Serikat di bawah undang-undang Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), malah mengundang beberapa ancaman atau bahkan kerugian bagi Amerika Serikat. Kebijakan dalam meninjau ulang dapat menciptakan peluang baru yang dapat memperbaiki hubungan antar Amerika Serikat dengan Republik Turki, maupun mengembalikan kerugian-kerugian yang diderita oleh Amerika Serikat. Namun, dalam mencari potensi dan sebab-sebab potensi tersebut muncul, diperlukan beberapa hal tersebut merupakan hal yang cukup kompleks mengingat integritas produk-produk militer seperti pesawat tempur Amerika Serikat yang cukup maju dibanding dengan produk militer lainnya.