;

Abstrak


IMPLEMENTASI E-MODUL APLIKASI SISTEM INFORMASI TERPADU UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN BAGI NASABAH KOPERASI BKM SEJAHTERA MANDIRI


Oleh :
Migut Fitriani - S812302037 - Fak. KIP

Migut Fitriani. 2024. Implementasi E-modul Aplikasi Sistem Informasi Terpadu Untuk Meningkatkan Kualitas Layanan Bagi Nasabah Koperasi BKM Sejahtera Mandiri. Tesis. Pembimbing: Dr. Agus Efendi, M.Pd. Kopembimbing: Dr. Roemintoyo, M.Pd. Program Studi Magister Teknologi Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

           Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi E-modul aplikasi sistem informasi terpadu (Sifor Terpadu), apakah bertujuan untuk mengetahui keefektifan e-modul aplikasi sistem informasi terpadu untuk meningkatkan kualitas layanan bagi nasabah koperasi BKMM Sejahtera Mandiri, mengidentifikasi hambatan dan solusi yang muncul selama implementasi e-modul aplikasi sistem informasi terpadu terhadap nasabah koperasi BKM Sejahtera Mandiri.
       Penelitian tentang implementasi e-modul aplikasi sistem informasi terpadu ini menggunakan pendekatan Mixed Methods, yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengukur keefektifan e-modul untuk meningkatkan kualitas layanan bagi nasabah, sementara metode kualitatif di gunakan untuk mengetahui proses implementasi di lapangan. Populasi penelitian ini adalah nasabah koperasi BKM Sejahtera Mandiri, dengan sampel sebanyak 18 orang yang di pilih menggunakan metode random sampling.
         Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi e-modul aplikasi sistem informasi terpadu untuk nasabah koperasi BKM Sejahtera Mandiri dilaksanakan pelatihan kepada 18 nasabah koperasi. E-modul aplikasi sistem informasi terpadu untuk nasabah memiliki dampak yang signifikan dengan nilai rata-rata sebesar 0,4236 nilai tersebut berada di atas rentang 0,7, terlihat dari kemampuan awal nasabah yang tidak mampu menggunakan aplikasi sistem informasi terpadu (Sifor Terpadu) menjadi mampu mengoperasikannya dengan bantuan e-modul. Hambatan yang dihadapi selama implementasi termasuk kendala jaringan internet, kesulitan nasabah dalam beradaptasi dengan sistem digital, kurangnya pemahaman nasabah terhadap isi e-modul, dan beberapa nasabah tidak memiliki gadget yang mendukung. Solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut antara lain melakukan pendampingan bagi nasabah yang kurang memahami, menyediakan helpdesk, peminjaman gadget dari saudara terdekat, dan pemerintah desa menyediakan akses WiFi gratis di setiap pos kamling.