Parijoto (Medinilla speciosa)
merupakan salah satu hasil pertanian khas dari Kabupaten Kudus. Melimpahnya
hasil pertanian merupakan peluang bagi pelaku industri untuk berkembang.
Pengolahan buah parijoto menghasilkan keuntungan yang lebih besar daripada buah
mentahnya. Hasil pertanian yang diolah juga dapat meningkatkan umur simpan
produk dan harga jual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar biaya,
penerimaan, keuntungan, dan efisiensi dari usaha Rumah Sirop Parijoto Alammu,
serta dapat mengetahui profitabilitas dan nilai tambah pengolahan parijoto pada
Rumah Sirop Parijoto Alammu di Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Metode dasar
penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian secara purposive, di Rumah Sirop Parijoto
Alammu yang merupakan produsen sirop parijoto pertama dan terbesar yang ada di
Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Penelitian ini menggunakan data primer yang
didapatkan dari hasil wawancara kepada pemilik Rumah Sirop Parijoto Alammu.
Biaya total yang dibutuhkan adalah sebesar Rp45.049.149, penerimaan
Rp60.868.000 sehingga keuntungan yang diperoleh adalah Rp15.818.851 per bulan.
Nilai efisiensi sebesar 1,35 yang berarti bahwa setiap Rp1,00 biaya yang
dikeluarkan untuk produksi dapat memberikan penerimaan sebesar Rp1,35 dari
biaya yang dikeluarkan. Nilai profitabilitas sebesar 35,11?rarti bahwa
setiap Rp100 biaya yang dikeluarkan atau diinvestasikan untuk produksi sirop
parijoto dapat memperoleh keuntungan sebanyak Rp35,11. Setiap 1 kg buah
parijoto yang diolah menjadi 1 kg sirop parijoto mampu memberikan nilai tambah
sebesar Rp64,833/kg. Rasio nilai tambah sebesar 42?rarti bahwa 42% nilai
produk adalah hasil proses penambahan nilai pada pengolahan sirop parijoto
Alammu. Hal ini menunjukkan bahwa usaha produksi sirop parijoto yang dilakukan layak
untuk dilanjutkan.