Abstrak


Perencanaan pembangunan ekonomi daerah kabupaten Magelang berbasis tanaman bahan makanan (pendekatan tipologi klassen)


Oleh :
Eska Stefani - H0306016 - Fak. Pertanian

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Magelang dengan pendekatan Tipologi Klassen serta mengetahui alternatif strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan dalam kerangka perencanaan pembangunan ekonomi daerah di Kabupaten Magelang dengan periode waktu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Metode dasar penelitian menggunakan metode deskriptif analitis. Daerah penelitian dilaksanakan di Kabupaten Magelang. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder, diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, serta Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang. Data yang digunakan berupa, PDRB Provinsi Jawa Tengah tahun 2005-8 ADHK 2000, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Magelang tahun 2005-8, jumlah produksi komoditi tanaman bahan makanan, harga komoditi tanaman bahan makanan di tingkat produsen tahun 2005-8, indeks harga konsumen dan laju inflasi tahun 2005-8, data yang ada pada Magelang Dalam Angka 2005-8, Rencana Strategis (RENSTRA) Kabupaten Magelang, dan LAKIP (Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) TA 2008. Hasil penelitian dengan Pendekatan Tipologi Klassen menunjukkan bahwa klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Magelang terbagi menjadi empat komoditi. Komoditi prima terdiri dari jagung dan cabe. Komoditi potensial yaitu padi. Komoditi berkembang terdiri dari ketela rambat, kedelai, bawang merah, kentang, kobis, sawi, kacang panjang, ketimun, labu siam, kangkung, tomat, terong, bayam, duku, sawo, mangga, rambutan, pepaya, dan salak. Sedangkan komoditi terbelakang terdiri dari ketela pohon, kacang tanah, bawang putih, bawang daun, wortel, buncis, alpukat, jeruk, durian, jambu biji, nanas, pisang, melon, dan semangka. Alternatif strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan terdiri dari jangka pendek dilakukan dengan penggunaan teknologi pembenihan jagung berbasis komunitas petani, melibatkan pihak swasta sebagai mitra petani, dan peningkatan produksi melalui pendekatan model pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu. Jangka menengah: pengembangan pertanian organik, pengembangan kedelai pada lahan kering, pengembangan kawasan sentra produksi agrobisnis, memfasilitasi peningkatan akses petani terhadap sumber permodalan, pengembangan kawasan sentra produksi salak, teknik tumpangsari untuk komoditi ketela pohon dan kacang tanah, penerapan budidaya pertanian yang baik (Good Agriculture Practices/GAP) dan (Standard Operating Procedure/SOP)nya. Jangka panjang: peningkatan kualitas SDM petani, menambah jumlah Sub Terminal Agrobisnis (STA) di daerah sentra sayuran dan buah-buahan, menyiasati pengolahan sumber daya air untuk pertanian, memperbaiki pelaksanaan larangan alih fungsi lahan pertanian, pengelolaan kesuburan tanah.