Abstrak


Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum Merdeka di SMA


Oleh :
Sunu Setiawan Utama - K1220078 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan persepsi guru dan siswa dalam penerapan kurikulum merdeka pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA. (2) Mendeskripsikan persepsi guru tentang modul ajar sebagai bagian integral dari penerapan kurikulum merdeka dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA. (3) Mendeskripsikan persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan kurikulum merdeka di SMA. (4) Mendeskripsikan persepsi guru tentang pelaksanaan asesmen kurikulum merdeka di SMA. (5) Mendeskripsikan tantangan yang dihadapi guru dan siswa serta upaya solusi untuk mengatasi tantangan dalam menerapkan kurikulum merdeka pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata tertulis ataupun lisan dari berbagai informan. Informasi dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia, siswa kelas 10 dan kelas 11, kepala sekolah beserta wakil kepala sekolah di SMAN 1 Wonosari. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yakni: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi.

Hasil dari penelitian ini sebagai berikut: (1) Mayoritas guru dan siswa memiliki persepsi positif dalam implementasi kurikulum merdeka serta memiliki pemahaman yang sesuai dengan kurikulum merdeka. (2) Guru memandang modul ajar dalam kurikulum merdeka sebagai alat yang lebih kompleks dari pada RPP. Meskipun terdapat kebingungan di awal namun guru akhirnya menemukan bahwa modal dasar ini memberikan panduan lebih rinci dan fleksibel. (3) Persepsi guru tentang pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia dengan kurikulum Merdeka disimpulkan bahwa guru harus lebih interaktif dalam membuat metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa serta berkaitan materi dengan kehidupan sehari-hari. Meskipun ada tantangan seperti mengawasi siswa yang kurang aktif dan memanfaatkan teknologi digital. (4) Persepsi guru tentang asesmen kurikulum merdeka menggarisbawahi bahwa guru menghadapi tantangan dalam adaptasi metode asesmen baru termasuk nilai aspek psikomotorik dan sikap siswa. Guru juga menekankan pentingnya asesmen formatif dengan teknologi digital agar selalu bisa memantau pemahaman siswa. (5) Tantangan yang dihadapi guru, yakni ketidaksiapan sumber daya manusia, adanya pembelajaran berdiferensiasi, minimnya pemahaman teknologi digital, minumnya sumber pembelajaran, siswa yang tidak fokus saat menerima pembelajaran. Sedangkan tantangan yang dihadapi siswa, yakni waktu pembelajaran yang padat, minimnya sumber belajar, adanya kegiatan proyek, kesulitan penggunaan teknologi digital. Untuk mengatasi tantangan tersebut upaya yang dilakukan guru dan siswa, yakni pelatihan dan peningkatan kompetensi guru, penggunaan teknologi digital, selalu melakukan pengawasan ke siswa, manajemen waktu dan menyusun skala prioritas, bimbingan guru dalam kegiatan proyek.