Stroberi (Fragaria x ananassa Duch.) memiliki harga ekonomi tinggi dan banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Stroberi tidak mampu bertahan lama, hanya memiliki daya simpan sekitar 2-3 hari saja pada suhu ruang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi kitosan dan ekstrak daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) terhadap masa simpan stroberi.
Stroberi yang digunakan berasal dari Cemoro Sewu, Karanganyar, Jawa Tengah dengan umur panen 2 minggu setelah pembungaan, berat stroberi 11-15 gram, warna stroberi 5 YR 5/10 dan 5 YR 4/8 yang diamati dengan Munsell Color Charts Plant Tissue. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan dan tiga ulangan, yaitu kitosan konsentrasi (0%, 1,5%, 2%) dan ekstrak daun salam konsentrasi (0%, 1% , 2%). Stroberi direndam pada larutan pelapis selama 10 menit. Parameter ketebalan kitosan pada Stroberi diukur pada hari ke-1. Setiap hari dilakukan pengamatan ada tidaknya jamur yang muncul, perubahan warna stroberi, dan pengukuran susut bobot stroberi. Pengukuran kadar vitamin C, kadar gula reduksi, dan kadar quercetin stroberi dilakukan saat stroberi kontrol tidak layak konsumsi. Pengamatan seluruh parameter kemudian dilanjutkan sampai diperoleh perlakuan terbaik. Data kuantitatif dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan nilai signifikansi P<0>Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada kepercayaan 95%. Data kualitatif dianalisis menggunakan deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitosan kitosan konsentrasi 1,5?n ekstrak daun salam konsentrasi 1?pat memperpanjang masa simpan stroberi sampai hari ke-7 dibandingkan dengan stroberi kontrol yang busuk pada hari ke-3. Kitosan 1,5?n ekstrak daun salam 1% mampu mempertahankan warna stroberi hingga hari ke-7 penyimpanan. Infeksi jamur pada stroberi dapat dicegah sampai hari ke-7 penyimpanan pada perlakuan kitosan 1,5?n ekstrak daun salam 1%.
