Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui profil hasil assesment for
learning pada siswa fase F merujuk pada standar materi evolusi dengan
paradigma baru. Metode penelitian menggunakan penelitian survei kuantitatif
deskriptif. Sampel penelitian berjumlah 456 siswa fase F yang telah mendapatkan
materi evolusi pada 7 SMA di Eks-Karesidenan Surakarta. Assesment for
learning menggunakan tes diagnostik. Instrumen tes diagnostik telah valid
dan realiabel melalui uji keterbacaan, uji kepraktikalitas, uji validasi oleh
ahli materi, dan uji rasch. Jawaban tes diagnostik diolah menggunakan winstep
untuk uji rasch dan Ms excel untuk pengkategorian jawaban. Hasil penelitian berupa profil assessment
for learning dan materi evolusi berbasis genetik yang harus dikuasai oleh
siswa. Materi tersebut meliputi konsep variasi genetik, evolusi organik, fenotipe, Single Nucleotide
Polymorphisms (SNP) & haplotype, bukti evolusi
menggunakan perbandingan morfologi, seleksi alam, aliran gen, syarat spesiasi,
mekanisme spesiasi alopatrik dan simpatrik, contoh nyata spesiasi, serta pohon
filogenetik. Konsep-konsep tersebut didapatkan dari analisis konsep evolusi
berbasis genetik pada Kurikulum Next Generation Science Standard,
Kurikulum the International General
Certificate of Secondary Education Cambridge pada
tingkat AS & A Levels, Kurikulum Merdeka, riset
biologi molekuler, buku teks evolusi, dan referensi yang relevan. Hasil assessment
for learning juga menunjukkan abilitas siswa yang rendah, miskonsepsi, dan
belum mengetahui konsep evolusi paradigma baru dengan baik. Hasil ini
menyebabkan perlu penguatan konsep evolusi paradigma baru dan perbaikan
pembelajaran untuk mencapai kompetensi materi evolusi Kurikulum Merdeka.
