Industri tahu di Indonesia umumnya menggunakan teknologi pengolahan sederhana, yang menyebabkan masalah penanganan limbah belum terselesaikan. Limbah cair tahu mengandung bahan organik tinggi yang dapat diukur dengan BOD, parameter yang menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik. BOD tinggi dapat menurunkan kadar oksigen terlarut (DO) dalam air, yang penting bagi kehidupan organisme air. Penelitian ini menggunakan probiotik lokal yang ditambahkan pada air buangan industri tahu (ABIT). Tiga perlakuan diterapkan: ABIT murni, ABIT dinetralkan (ABIT-N), dan ABIT dicampur dengan probiotik lokal dalam tiga perbandingan (1:1, 1:2, dan 1:3). Pengujian dilakukan pada interval waktu 0, 8, 16, 24, dan 36 jam untuk DO, serta pada 0 dan 5 hari untuk BOD. Hasil penelitian menunjukkan probiotik lokal dapat menurunkan kadar BOD dan meningkatkan kadar DO pada ABIT. Kadar DO tertinggi (3,36 mg/L) ditemukan pada ABIT yang dinetralkan dan dicampur probiotik lokal dengan perbandingan 1:3 di interval waktu 32 jam. Penurunan terbesar kadar BOD (135,77 mg/L) juga terjadi pada perbandingan 1:3. Ini menunjukkan probiotik lokal efektif dalam mengolah limbah cair industri tahu secara lebih ramah lingkungan.