Aparatur Sipil
Negara memiliki hak untuk memperoleh jaminan sosial salah satunya berupa
jaminan program penisun, sebagaimana diatur dalam Undang Undang. Semakin
gencarnya pemanfaatan tekonologi ikut berpengaruh pada sistem pelayanan program
pensiun yang telah merubah seluruh layanannya berbasis digital. Bentuk
digitalisasi tersebut terletak pada sistem pelayanan pengajuan klaim pensiun
yang telah menggunakan sistem Taspen One
Hour Online Service (TOOS) dan Taspen
Digital Enterprise Service (TDES). Kian bertambahnya jumlah pensiunan hidup
dan penerima pensiun janda/duda/yatim piatu juga ikut bertambah tiap
periodenya. Berkaitan dengan hal tersebut, penulis ingin mengetahui mekanisme
sistem pelayanan pengajuan klaim pensiun janda/duda/yatim piatu melalui sistem Taspen One Hour Online Service (TOOS)
dan Taspen Digital Enterprise Service (TDES).
Selain itu juga, untuk mengidentifikasi kendala terkait pelayanan pengajuan
klaim pensiun janda/duda/yatim piatu yang sering terjadi melalui sistem
informasi manajemen tersebut.
Jenis pengamatan
yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah observasi berperan. Observasi
berperan merupakan jenis pengamatan yang dimana dalam kegiatan pengamatannya
penulis terlibat secara langsung dalam kegiatannya. Penulis juga menggunakan
teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, serta mengkaji dokumen
dan arsip kantor.
Hasil pengamatan yang
diperoleh yaitu, sistem pelayanan pengajuan klaim pensiun janda/duda/yatim
piatu melalui Taspen One Hour Online
Service (TOOS) dan Taspen Digital
Enterprise Service (TDES) di PT Taspen (Persero) Kantor Cabang Kediri dalam
mekanismenya melalui beberapa prosedur. Standar prosedur tersebut terdiri dari
persyaratan, sistem/mekanisme/prosedur, jangka waktu/durasi pelayanan,
penetapan biaya, produk, proses penanganan pengaduan. Kendala yang terjadi ketidaksinkronisasi
antara dokumen persyaratan yang tercantu pada website dan banyaknya kriteria
persyaratan pengajuan klaim, peserta pensiun tidak melaporkan jika terdapat
perubahan data penerima pensiun, terjadi kesalahan manajemen data terkait nomor
induk keluarga peserta pensiun dan keluarga, terjadi loading atau error sistem pada saat pengerjaan klaim pada sistem
TOOS dan TDES.