Abstrak


Keragaan Bawang Merah Varietas Batu Ijo (Allium ascalonicum L. var. batu Ijo) Generasi M1 Hasil Perlakuan Kolkisin


Oleh :
Meilia Ayu Mutiara - H0720103 - Fak. Pertanian

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) termasuk salah satu komoditas hortikultura yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia, terutama bagian umbinya. Salah satu komoditas bawang merah lokal dengan kualitas yang unggul dari segi budidaya hingga rasa yang dihasilkan adalah bawang merah varietas Batu Ijo. Kebutuhan akan komoditas bawang merah terus mengalami peningkatan, namun tidak diimbangi dengan peningkatan produksi bawang merah berkualitas unggul. Hal ini dibuktikan dengan kualitas umbi yang dihasilkan oleh bawang merah lokal. Sehingga perlu dilakukan perbaikan karakter pada tanaman bawang merah agar mampu bersaing dengan komoditas bawang merah impor. Salah satunya adalah dengan melakukan pemberian mutagen kimia seperti kolkisin sebagai proses induksi poliploid. Penelitian bertujuan untuk mempelajari keragaan bawang merah varietas Batu Ijo generasi M1 hasil perlakuan kolkisin serta mendapatkan perlakuan yang memberikan hasil paling efektif terhadap hasil mutasi bawang merah varietas Batu Ijo generasi M1. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus hingga Desember tahun 2023 di Rumah Kaca A Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Analisis data yang digunakan adalah Uji T dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kolkisin mengakibatkan terjadinya keragaan yang lebih rendah dibandingkan dengan tanaman kontrol (K0P0) yakni adanya penekanan pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, lingkar batang, dan jumlah anakan, konsentrasi kolkisin 0,02?n lama perendaman 12 jam (K1P2) diduga memberikan hasil paling efektif terhadap mutasi bawang merah varietas Batu Ijo pada variabel lingkar batang dan jumlah anakan karena memiliki nilai keragaman yang paling besar, serta konsentrasi kolkisin 0.04?ngan lama perendaman 6 dan 12 jam atau perlakuan K2P1 dan K2P2 menyebabkan kematian menyeluruh tanaman bawang merah varietas Batu Ijo pada 15 MST.