Tingginya penggunaan media sosial pada mahasiswa cenderung menimbulkan dampak negatif pada kondisi psikologis individu, salah satunya fear of missing out (FOMO), yakni perasaan takut akan ketertinggalan informasi dan peristiwa yang mendorong terbentuknya perasaan dan perilaku negatif, seperti perbandingan sosial, ujaran kebencian, body shaming, provokasi, kecenderungan mengikuti tren, dan merendahkan orang lain. Maka, dibutuhkan faktor protektif agar tingkat FOMO tidak semakin tinggi, salah satunya adalah kecerdasan emosional. Namun, belum terdapat riset korelasional antara kecerdasan emosional dengan FOMO di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya hubungan antara kecerdasan emosional dengan FOMO pada mahasiswa pengguna media sosial. Pendekatan kuantitatif korelasional dilakukan dengan kriteria sampel: 1) mahasiswa, 2) usia 18-24 tahun, 3) menggunakan minimal satu media sosial. Sebanyak 220 orang sampel diperoleh dengan teknik convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala Online Fear of Missing Out Inventory (20 aitem, α = 0,792) dan Alat Ukur Kecerdasan Emosional Tarumanagara (28 aitem, α = 0,893) yang keduanya telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Data dianalisis menggunakan korelasi Product Moment Pearson. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif antara kecerdasan emosional dan FOMO (rxy= -0,480 > rtabel; p=0,000<0>
