Kondisi
geografis Indonesia mengakibatkan wilayah Indonesia sering mengalami bencana
gempa bumi. Kerugian materiel terbesar ada pada kerusakan bangunan rumah
tinggal. Bahkan rumah tinggal yang tergolong sebagai bangunan rekayasa masih mengalami kerusakan. Salah satu kerusakannya
adalah kerusakan pada joint balok-kolom. Penelitian ini bertujuan mengetahui
seberapa besar pengaruh kekakuan joint
balok-kolom dan dinding pengisi
terhadap kinerja seismik bangunan rumah tinggal, serta probabilitas kerusakan
pada setiap tingkat batas kerusakan.
Penelitian ini menggunakan dua model struktur, yaitu infilled frame dengan
kuat tekan bata dan mortar berdasarkan hasil pengujian dan open frame dengan
kuat tekan bata dan mortar mendekati nol. Metode yang digunakan adalah incremental dynamic analysis menggunakan bantuan perangkat lunak
SeismoStruct 2023. Metode ini menghasilkan kurva kapasitas seismik struktur,
dimana kurva dynamic pushover ini diolah
menjadi kurva kerapuhan yang menunjukkan probabilitas keruskan di setiap
tingkat kerusakan. Proses ini perlu menentukan beberapa variabel, seperti
median batas tingkat kerusakan dan deviasi ketidaktentuan. Batas tingkat
kerusakan, deviasi ketidaktentuan, dan probabilitas kerusakan tiap batas
kerusakan mengacu pada rumusan FEMA-Hazus.
Berdasarkan hasil penelitian, penurunan kapasitas
seismik bangunan berbanding lurus dengan penurunan kekakuan joint balok-kolom.
Kekakuan dinding memberikan kontribusi yang sangat signifikan dalam menambah
kapasitas seismik bangunan. Hal ini dapat terlihat nilai dari perbedaan gaya
geser puncak pada setiap model bangunan. Penurunan kekauan joint balok-kolom
memberikan kenaikan pada nilai probabilitas kerusakan. Kehadiran dinding
pengisi memberikan penurunan pada nilai probabilitas kerusakan.