;

Abstrak


PENERAPAN SOCIAL COGNITIVE THEORY PADA PERILAKU BERHENTI MEROKOK


Oleh :
Zain Nadaa Nisriina - S022302044 - Sekolah Pascasarjana

Latar Belakang: Berdasarkan data Global Adult Tobacco Survey tahun 2021 sebanyak 70.2 juta dewasa (34.5%) mengkonsumsi tembakau dan persentase perokok di Indonesia yang termasuk dalam kelompok usia ≥ 15 tahun pada tahun 2022 mencapai 33.81%. Masyarakat kebanyakan telah memahami dampak buruk dari perilaku merokok, seperti menurunnya kemampuan jantung dan paru-paru untuk mengalirkan darah dan oksigen yang berdampak pada munculnya risiko penyakit kardiovaskular, kanker paru, dan lainnya. Dengan berbagai dampak negatif tersebut, seharusnya yang dilakukan masyarakat adalah mulai menghentikan perilaku merokoknya, namun nyatanya tidak semua dapat mengambil keputusan untuk menghentikan perilakunya tersebut. Seperti halnya perilaku merokok yang dipengaruhi beberapa faktor, perilaku berhenti merokok juga dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku berhenti merokok pada individu yang telah berhenti merokok melalui Social Cognitive Theory di kawasan Kota Semarang.

Subjek dan Metode: Penelitian dilakukan dengan desain study cross-sectional dengan melibatkan sebanyak 205 partisipan yang diantaranya adalah 123 perokok aktif dan 82 yang sudah berhenti merokok. Penelitian ini dilakukan di kawasan Kota Semarang, Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2024. Sampel dipilih menggunakan fixed disease sampling untuk partisipan perokok aktif dan snowball sampling untuk partisipan yang sudah berhenti merokok. Variabel dependen pada penelitian ini adalah perilaku berhenti merokok. Sedangkan variabel independent pada penelitian ini adalah ekspektasi hasil, regulasi diri, efikasi diri, dan penguatan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan data dianalisis menggunakan model analisis jalur.

Hasil : Kemungkinan untuk berhenti merokok meningkat dengan meningkatnya efikasi diri (OR= 19.99; CI 95% = 7.46 hingga 53.62; p <0 xss=removed xss=removed p =0.002), xss=removed xss=removed xss=removed xss=removed>

Kesimpulan: Kemungkinan untuk berhenti merokok meningkat dengan meningkatnya efikasi diri, regulasi diri yang kuat, ekspektasi hasil yang positif melalui efikasi, dan penguatan melalui regulasi diri.