Remaja merupakan periode transisi dari individu kanak-kanak menjadi individu dewasa. Dalam periode ini, remaja akan mengalami berbagai macam perubahan, baik perubahan hormonal, fisik, maupun sosial. Berbagai macam perubahan tersebut membuat remaja rentan terhadap perilaku maladaptive, seperti agresivitas perilaku, masalah kesehatan, dan penyalahgunaan obat-obat terlarang. Oleh karena itu, remaja membutuhkan kematangan emosi yang baik untuk menjalani kehidupan sosial semestinya dan membantu mengetahui apa yang perlu dilakukan serta apa yang tidak boleh dilakukan. Salah satu faktor yang mendukung kematangan emosi remaja adalah orangtua. Orangtua yang mampu menjalin komunikasi berkualitas akan membantu remaja untuk mempelajari kematangan emosi dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas komunikasi orangtua-anak terhadap kematangan emosi siswa SMPN 1 Purwantoro. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan jenis korelasional. Subjek penelitian ini sebanyak 287 siswa SMPN 1 Purwantoro dengan teknik probability sampling menggunakan cluster random sampling. Penelitian ini menggunakan skala Kematangan Emosi yang berisi 18 item dan skala Kualitas Komunikasi Orangtua-Anak berisi 34 item. Analisis data berdasarkan metode korelasi menunjukkan koefisien korelasi sebesar 0,319 dengan signifikansi 0,00 (<0>
