Abstrak


Tindakan Ghosting dalam Keluarga Mahasiswa Boyolali Solo Raya Ditinjau Interaksionisme Simbolik George Herbert Mead


Oleh :
Hasna Kurniawan - K8420031 - Fak. KIP

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif yang melatarbelakangi pengurus dan anggota melakukan tindakan ghosting serta tahapan-tahapan mereka melakukan tindakan tersebut di organisasi mahasiswa daerah KMB Solo Raya. Tujuan tersebut peneliti analisis dengan teori Interaksionisme Simbolik yang diperkenalkan oleh George Herbert Mead yaitu mind, self, society, I and Me, dan empat tahapan tindakan yaitu impulse, perception, manipulation, dan consummation. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, interview guide, bukti pesan atau chat WhatsApp, serta keikutsertaan peneliti di KMB Solo Raya. Untuk menentukan sampel peneliti menggunakan teknik non-probability sampling dengan purposive sampling yaitu dipilihnya informan berdasarkan karakteristik penelitian yaitu menjadi pengurus atau anggota yang tidak aktif dan melakukan ghosting dan snowball sampling yang dipilihnya informan dari informan kunci yang memberikan rekomendasi informan lain untuk diwawancarai selanjutnya. Untuk menguji validitas data digunakan teknik triangulasi sumber dari hasil wawancara mendalam, interview guide, keikutsertaan berpartisipasi dalam organisasi, dan bukti chat melalui WhatsApp. Data yang didapat akan dianalisis melalui proses reduksi data, kemudian penyajian data, dan akhirnya data siap untuk ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan (1) terdapat variasi motif yang melatarbelakangi pengurus maupun anggota melakukan ghosting wujud ketidakaktifannya di KMB Solo Raya yang peneliti kelompokkan menjadi dua yaitu faktor internal personal yang mencerminkan I atau aku secara subjektif yang mendorong actor melakukan tindakan tersebut. Motif kedua datang dari internal organisasi yang mencerminkan Me atau aku secara objektif mendorong mind actor melakukan tindakan tersebut dan di KMB Solo Raya menggambarkan society dengan lingkungan organisasi yang kurang baik. (2) Terdapat variasi tahapan seseorang bertindak hingga diputuskannya untuk melakukan ghosting antara informan satu dengan yang lainnya. Ada yang tanpa pertimbangan dan juga tanpa tindakan sebelum akhirnya memutuskan untuk melakukan tindakan ghosting dan ada juga yang disertai dengan pertimbangan dan tindakan sebelumnya. Penelitian ini masih terdapat kekurangan. Ketidaksediaan informan dalam mengutarakan informasinya mengenai ghosting yang dilakukannya. Sehingga data yang diraih bersifat terbatas sesuai dengan yang disampaikan oleh informan. Sehingga, perlu penelitian lebih lanjut dalam rangka menjadi pertimbangan berbagai pihak khususnya KMB Solo Raya dalam menciptakan organisasi yang sehat, pembuatan kebijakan, dan rencana program kerja yang akan diselenggarakan dengan melihat permasalahan tersebut.