Produksi nipah di Indonesia
memiliki persebaran cukup luas sekitar 700.000 ha di Sumatra, Kalimantan, Jawa,
Sulawesi, dan Papua. Selama ini masyarakat hanya memanfaatkan isi buah nipah,
sementara cangkangnya sering dibuang sebagai limbah. Untuk mengurangi limbah
ini, cangkang nipah bisa diolah menjadi karbon aktif melalui metode pirolisis,
yang efektif dan ramah lingkungan karena meminimalkan emisi gas beracun. Hasil
karbon aktif dari metode pirolisis dapat dimanfaatkan menjadi bahan elektroda
untuk superkapasitor. Pada penelitian ini dilakukan proses pembuatan karbon
aktif berbahan baku dari cangkang nipah dengan aktivator larutan KOH. Percobaan
dilakukan dengan beberapa tahapan, yakni pengumpulan dan pre-treatment cangkang nipah, pra-karbonisasi cangkang nipah
menggunakan muffle furnace, aktivasi
kimia karbon menggunakan larutan KOH berbagai konsentrasi, pirolisis karbon
dengan muffle furnace yang dialiri
gas N2, aktivasi kombinasi (fisika & kimia) karbon menggunakan muffle furnace yang dialiri gas CO2,
pembuatan material elektroda superkapasitor dengan karbon aktif, dan pengujian
performa superkapasitor. Pengujian yang dilakukan terdiri dari SEM-EDX (Scanning Electron Microscope-Energy
Dispersive X-Ray) untuk menganalisis distribusi ukuran pori,
morfologi, dan komposisi karbon aktif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
semua sampel karbon aktif mengandung unsur C, O, Mg, Si, dan Ca. Selain itu, dilakukan pengujian FTIR (Fourier transform Infrared Spectroscopy) untuk menganalisis gugus fungsi
dalam senyawa kimia adanya gugus
fungsi berupa C-H, C=C, dan O-H. Pengujian BET (Brunauer – Emmett – Teller) untuk
menganalisis karakteristik suatu material secara kuantitatif meliputi luas
permukaan spesifik, jumlah total pori, volume total pori, dan diameter rerata
pori. Berdasarkan hasil pengujian
BET diperoleh data karbon aktif dengan aktivasi KOH 3M mempunyai nilai specific surface
area, micropore surface area, total pore volume, dan average pore
diameter yang lebih besar dari karbon aktif tanpa aktivasi KOH dengan nilai
berturut-turut 989,3 m2/g, 537,1 m2/g, 56,5 cm3/g,
dan 11,4 nm. Selanjutnya pengujian performa
elektroda superkapasitor melalui metode CV (cyclic
voltammetry) dengan memberikan informasi mengenai sifat sel elektrokimia
seperti potensial, kapasitansi dan batas lama digunakan (cycle life). Berdasarkan hasil pengujian yang paling baik perfoma,
terjadi pada sampel elektroda plat aluminium dengan karbon aktif teraktivasi
KOH 3M. Didapatkan nilai kapasitansi spesifik sebesar 177,09 F/g, energi density
sebesar 24,60 Wh/ kg dengan power density sebesar 885,45 W/kg.