Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui persepsi masyarakat akademis terhadap penerimaan konsumsi produk plastik daur ulang dilihat dari demografi. (2) Mengetahui tingkat kesadaran lingkungan masyarakat akademis terhadap penerimaan konsumsi produk plastik daur ulang dilihat dari demografi. (3) Menganalisis pengaruh persepsi dan tingkat kesadaran lingkungan masyarakat akademis terhadap penerimaan konsumsi produk daur ulang. Desain penelitian yang digunakan adalah sequential explanatory mixed method, desain penelitian yang menggunakan dua fase yang berbeda yaitu fase kuantitatif dan diikuti oleh fase kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Kampus V JPTK FKIP Universitas Sebelas Maret, pemilihan tempat penelitian ini didasarkan untuk mengetahui persepsi masyarakat di lingkungan akademis mengenai produk daur ulang plastik/masker. populasi dalam penelitian ini berjumlah 980 masyarakat yang berada di lingkungan akademis. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah disproportioned stratified random sampling didapatkan sampel sebanyak 116 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen skala likert dan wawancara. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, uji prasyarat, dan uji hipotesis. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Variabel persepsi masyarakat berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan konsumsi produk daur ulang dengan nilai thitung 3,234 > ttabel 1,98118, sumbangan efektif 10,7% sumbangan relatif 65,8%; (2) Variabel kesadaran lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan konsumsi produk daur ulang dengan nilai thitung 2,094 > ttabel 1,98118, sumbangan efektif 5,6?n sumbangan relatif 34,3%; (3) variabel persepsi masyarakat dan kesadaran lingkungan secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap penerimaan konsumsi produk daur ulang, hal ini dibuktikan dengan nilai Fhitung 10,930 > Ftabel 3,08 dan R square sebesar 16,2%. Meningkatkan pemahaman tentang bagaimana persepsi, dan kesadaran lingkungan memengaruhi penerimaan konsumen terhadap produk daur ulang, serta bagaimana faktor-faktor ini dapat diatur melalui pendekatan informasi dan edukasi yang lebih terstruktur. Masyarakat lingkungan akademis dapat menjadi teladan dalam membangun lingkup akademis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.