Abstrak
Sikap petani melon terhadap pedagang perantara di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo
Oleh :
Anne Yustina - H0402003 - Fak. Pertanian
Pemasaran merupakan hal yang penting dalam usahatani, karena pemasaran berpengaruh terhadap tinggi rendahnya pendapatan petani, berkaitan dengan tingkat harga yang diterima petani. Bila mekanisme pemasaran berjalan baik, maka semua pihak yang terlibat akan diuntungkan. Petani sebagai pelaksana usahatani melon sering dihadapkan pada masalah pemasaran hasil produksi (Tjahjadi,1987). Dalam memasarkan hasil produksinya petani menjualnya ke pedagang perantara, tanpa keberadaan dari pedagang perantara belum tentu petani dapat menjual sendiri hasil produksinya. Oleh karena itu pedagang perantara sebagai pelaksana dari kegiatan pemasaran, diharapkan dapat melaksanakan tugas dan fungsi pemasaran dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk sikap petani melon terhadap pedagang perantara, mengkaji sikap petani melon terhadap pedagang perantara melon, mengkaji hubungan faktor-faktor pembentuk sikap dengan sikap petani melon terhadap pedagang perantara.
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survei. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Lokasi yang dipilih adalah kecamatan Polokarto, dengan pertimbangan bahwa daerah ini memiliki produktivitas melon tertinggi menurut kecamatan di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2005. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara sensus yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Dalam hal ini jumlah unit populasi yang diambil adalah 32 petani melon di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Untuk mengetahui hubungan antara faktor pembentuk sikap dengan sikap petani melon terhadap pedagang perantara digunakan uji korelasi Rank Spearman(rs).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa factor pembentuk sikap yaitu pendidikan formal mayoritas responden mempunyai tingkat pendidikan SLTP-SLTA, pendidikan nonformal dalam kategori rendah, pengalaman pribadi dalam kategori tinggi, dan pengaruh orang lain dalam kategori sedang.
Berdasarkan hasil analisis rs dan ujisignifikansi pada taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa pendidikan formal mempunyai hubungan yang tidak signifikan dengan sikap petani terhadap harga dan terhadap peran pedagang perantara. Pendidikan non formal mempunyai hubungan yang tidak signifikan dengan sikap petani terhadap harga dan terhadap peran pedagang perantara. Pengalaman pribadi mempunyai hubungan yang signifikan dengan sikap petani terhadap harga maupun terhadap peran pedagang perantara. Pengaruh orang lain yang dianggap penting mempunyai hubungan yang signifikan dengan sikap petani terhadap harga dan mempunyai hubungan yang tidak signifikan dengan sikap petani terhadap peran pedagang perantara.