Kemampuan adaptasi
merupakan hal yang harus dimiliki karyawan ketika bekerja dalam suatu
perusahaan. Karyawan yang mampu untuk beradaptasi memiliki kecenderungan untuk
berkembang lebih maksimal dalam pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk
memahami faktor apa saja yang mendorong dan menghambat kemampuan adaptasi
karyawan perempuan dalam perusahaan berbasis teknologi. Penelitian ini memiliki
tujuan untuk mendalami bagaimana cara karyawan perempuan beradaptasi dalam
perusahaan berbasis teknologi. Melalui pendekatan studi kasus yang dilakukan
oleh peneliti, dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja yang androgini menjadi
faktor penting yang mendorong perempuan untuk bertahan, beradaptasi, bahkan
mengembangkan karirnya dalam suatu perusahaan. Budaya kerja yang dibangun dalam
perusahaan juga menentukan bagaimana karyawan menyikapi perbedaan gender dalam
perusahaan. Ketika terjadi diskriminasi, perempuan berkemungkinan untuk
bertahan dalam perusahaan yang didominasi oleh laki-laki jika pelaku
diskriminasi bukan rekan secara langsung. Dukungan dari lingkungan sekitar dan
peran dari orang terdekat menjadi faktor yang ditemukan mendukung adaptasi
perempuan dalam berkarir. Penelitian ini menunjukkan
bahwa, walaupun perusahaan berbasis teknologi saat ini masih didominasi oleh
pekerja laki-laki, namun bagi perusahaan-perusahaan berbasis teknologi yang
berhasil membentuk lingkungan kerja yang androgini maka karyawan perempuan yang
berada disana akan lebih mudah untuk beradaptasi dan memaksimalkan karirnya. Di
samping itu, perempuan juga memiliki kecenderungan untuk mencari role model
perempuan lainnya yang dapat membantu untuk beradaptasi dan berkembang dalam
karir.
