Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimanakah keterkaitan antarunsur struktural dalam novel Mendhung Angendanu karya Budiono Santoso Setradjaja berdasarkan teori struktural Robert Stanton?; (2) Bagaimanakah bentuk-bentuk disorganisasi keluarga dalam novel Mendhung Angendanu karya Budiono Santoso Setradjaja?; (3) Bagaimanakah relevansi bentuk-bentuk disorganisasi keluarga dalam novel Mendhung Angendanu karya Budiono Santoso Setradjaja dengan kehidupan masyarakat sekarang?.
Tujuan penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan keterkaitan antarunsur struktural dalam novel Mendhung Angendanu karya Budiono Santoso Setradjaja berdasarkan teori struktural Robert Stanton; (2) mendeskripsikan bentuk-bentuk disorganisasi keluarga dalam novel Mendhung Angendanu karya Budiono Santoso Setradjaja; (3) mendeskripsikan bentuk-bentuk relevansi disorganisasi keluarga dalam novel Mendhung Angendanu karya Budiono Santoso Setradjaja dengan kehidupan masyarakat sekarang.
Bentuk penelitian ini adalah kualitatif deskriptif untuk penelitian sastra. Sumber data penelitian ini yaitu novel Mendhung Angendanu karya Budiono Santoso Setradjaja. Data penelitian berupa teks pada novel Mendhung Angendanu yang berisi informasi mengenai unsur sruktural novel dan bentuk-bentuk disorganisasi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis isi. Teknik analisis data menggunakan analisis sruktural dan analisis sosiologi sastra.
Simpulan dari penelitian ini adalah: (1) Berdasarkan analisis struktural novel Mendhung Angendanu karya Budiono Santoso Setradjaja menunjukkan adanya keterkaitan antarunsur yang membangun sebuah cerita seperti tema, fakta-fakta cerita dan sarana-sarana sastra; (2) Bentuk-bentuk disorganisasi keluarga dalam novel Mendhung Angendanu karya Budiono Santoso Setradjaja diantaranya yaitu unit keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar perkawinan, putusnya perkawinan karena perceraian, kurangnya komunikasi antar anggota keluarga, ketiadaan salah satu pasangan karena suatu hal yang tidak diinginkan, dan krisis keluarga karena kekerasan dalam rumah tangga; (3) Bentuk-bentuk disorganisasi keluarga dalam novel Mendhung Angendanu relevan dengan kehidupan masyarakat sekarang.