Abstrak


Penentuan lokasi base transceiver station (BTS) bersama di kota Surakarta dengan model set covering problem


Oleh :
Endah Susilowati - I0303026 - Fak. Teknik

Jumlah Base Transceiver Station (BTS) terus bertambah seiring dengan peningkatan kebutuhan akan telekomunikasi. Di Kota Surakarta terdapat 105 BTS yang dibangun di sekitar pemukiman penduduk, di atas gedung, serta lahan kosong yang mengakibatkan kota terlihat seperti hutan menara. Pemerintah telah menetapkan peraturan yang mewajibkan penggunaan BTS secara bersama-sama. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh titik-titik lokasi BTS Bersama agar dapat meminimalkan total biaya pembangunan BTS Bersama dan dapat menjangkau seluruh titik permintaan yaitu pengguna telepon seluler. Penggunaan BTS Bersama akan menghemat biaya investasi yang dikeluarkan operator. Dalam penelitian ini, BTS yang telah ada saat ini (BTS Existing) yang memenuhi kriteria tinggi menara minimal 62 meter dan site yang dapat diperluas hingga 441 m2 digunakan sebagai alternatif lokasi dengan perkuatan struktur serta perkuatan pondasi menara. Lahan kosong di dekat BTS Existing dengan luas lahan minimal 441 m2 digunakan sebagai alternatif lokasi apabila tidak ada BTS yang dapat digunakan sebagai BTS Bersama. Penentuan lokasi BTS Bersama menggunakan model Set Covering Problem dengan bantuan software Lingo 8.0 dan software Excel. Dari hasil perhitungan, terpilih 26 titik lokasi yang dapat digunakan untuk mendirikan BTS Bersama. Dua titik merupakan usulan untuk BTS Bersama CDMA dan 24 titik merupakan usulan untuk BTS Bersama GSM. Total biaya pembagunan BTS Bersama adalah Rp. 1.255.400.000,- untuk BTS Bersama CDMA dan Rp. 32.613.300.000,- untuk BTS Bersama GSM. Kata Kunci : BTS Bersama, Alternatif lokasi, Biaya, Penentuan lokasi, Set Covering Problem