Abstrak


Pembuatan Nanopartikel Tembaga Oksida (CuO-NP) dengan Bantuan Bio-Capping Agent Ekstrak Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) dan Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) sebagai Bahan Aktif Superkapasitor


Oleh :
Latriva Nur Aini - V2621025 - Sekolah Vokasi

Limbah elektronik khususnya pada limbah kabel mengandung bahan beracun yang jika dibuang akan mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan manusia. Limbah kabel secara teoritis dapat diolah kembali untuk mendapatkan kandungan berharga seperti tembaga dan plastik. Limbah kabel dapat diolah kembali menjadi komponen elektronik lain salah satunya adalah superkapasitor. Komponen limbah yang digunakan berupa tembaga (Cu) yang terdapat pada kabel. 

Limbah kabel yang mengandung tembaga diproses dengan cara leaching yang dilanjutkan dengan proses biosintesis. Proses biosintesis dilakukan menggunakan bio-capping agent berupa ekstrak bunga telang dan bunga rosella untuk menghasilkan nanopartikel. Endapan yang diperoleh dari hasil proses biosintesis dilakukan proses kalsinasi untuk menghasilkan CuO-NP sebagai bahan aktif superkapasitor. Karakteristik kualitas material CuO-Telang dan CuO-Rosella dapat ditinjau melalui uji FTIR, XRD,  SEM-EDX, dan Cyclic Voltammetry (CV).

Pada uji FTIR material sampel tidak menunjukkan adanya gugus O-H yang mengindikasikan tidak ada pengotor. Hasil uji XRD menunjukkan CuO dengan fase monoklinik dan tidak adanya puncak karakteristik pengotor yang menunjukkan bahwa CuO bersifat murni. Pada hasil uji SEM menujukkan bahwa diameter rata-rata partikel CuO-Telang adalah 56 nm, sedangkan CuO-Rosella sebesar 66 nm. Hasil uji EDX menunjukkan komposisi Cu lebih dominan dibandingkan dengan komposisi O pada CuO-Telang maupun CuO-Rosella. Pada hasil uji cyclic voltammetry, CuO-Telang maupun CuO-Rosella memiliki nilai specific capacitance yang tidak jauh berbeda. Specific capacitance terbesar CuO-Telang sebesar 2,972 F/g; energy sebesar 0,1486 Wh/kg; dan power sebesar 4458,15 W/kg. Sedangkan specific capacitance CuO-Rosella sebesar 2,281 F/g; energy sebesar 0,114 Wh/kg; dan power sebesar 3422,24 W/kg. Pada tugas akhir ini dilakukan penelitian dengan basis 100 gram perbulan dan didapat analisis ekonomi dengan nilai  %ROI didapatkan sebesar 40,33%, nilai POT selama 2 tahun, nilai BEP sebesar  44,92%, dan nilai SDP sebesar 29,31%.