Kampung Tugu dalam sejarahnya tidak terlepas dari jejak kolonialisme
Bangsa Portugis di Nusantara. Saat Nusantara
jatuh ke tangan Belanda pada abad ke-16 dari kekuasaan bangsa Portugis, para
laskar Portugis ditawan dan dibawa ke Batavia untuk dijadikan budak.
Sesampainya di Batavia, mereka diberikan pilihan apabila mereka ingin
dibebaskan dari perbudakan, mereka harus mengganti nama fam Portugis menjadi Belanda serta harus berpindah agama dari
Katolik menjadi Protestan. Para laskar Portugis tersebut kemudian menyetujui
syarat dari Belanda, mereka diberikan label oleh Belanda sebagai masyarakat Mardijkers
(orang yang dimerdekakan. Keberadaan masyarakat Mardijkers hingga
kini masih eksis di Kampung Tugu, Jakarta Utara dengan segala perubahan Kampung
Kota yang dihadapi. Mereka membentuk sebuah komunitas berama Ikatan Keluarga
Besar Tugu (IKBT) dengan tujuan untuk menghimpun orang-orang keturunan Portugis
Kampung Tugu dan melestarikan budaya lokal. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran dari perubahan kampung kota yang terjadi di
Kampung Tugu dan untuk mengetahui peranan komunitas Kampung Tugu dalam
mempertahankan budaya lokal Kampung Tugu. Dengan demikian, penulis menggunakan
teori perubahan sosial Piotr Sztompka dan teori fungsionalisme struktural
Talcott Parsons. Dalam teori perubahan sosial, penulis menggunakan konsep
perbedaan dan waktu yang berbeda dalam menganalisis perubahan sosial yang
terjadi pada masyarakat Mardijkers Kampung Tugu. Sedangkan, untuk teori
fungsionalisme structural penulis menggunakan konsep AGIL. dimana konsep AGIL (adaptation,
goal attainment, integration and latency) digunakan oleh penulis untuk
menganalisis peran komunitas IKBT dalam mempertahankan budaya lokal. Serta
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dengan teknik
pengumpulan data data dari wawancara, observasi dan studi literatur. Teknik penentuan
informan dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling.
Sedangkan, teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik
analisis data yang ditawarkan oleh Miles & Huberman, yakni reduksi data, penyajian
data serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan 1) Perubahan
kampung kota yang terjadi di Kampung Tugu, yakni perubahan sosial-politik;
perubahan budaya; dan perubahan lingkungan fisik 2) Kebudayaan-kebudayaan lokal
di Kampung Tugu 3) Peran dan strategi Ikatan Keluarga Besar Tugu dalam
mempertahankan kebudayaan lokal di Kampung Tugu dan 4) Faktor pendorong dan
penghambat IKBT dalam menjalankan perannya untuk mempertahankan kebudayaan
lokal di Kampung Tugu. Bertahannya budaya lokal Kampung Tugu hingga saat
menunjukkan bahwasannya peranan IKBT menjadi sangat penting sebagai komunitas
keturunan bangsa Portugis di Kampung Tugu.