Abstrak


HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI, STATUS GIZI, DAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI ATLET ORMAWA SEPAK TAKRAW UNS


Oleh :
Laili Lutfiana Ramadhani - O0220064 - Fak. Keolahragaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, 1) Hubungan pengetahuan gizi, status gizi, dan tingkat aktivitas fisik terhadap daya tahan kardiorespirasi,  2) Menganalisis hubungan pengetahuan gizi dengan daya tahan kardiorespirasi, 3) Menganalisis hubungan status gizi dengan daya tahan kardiorespirasi, 4) Menganalisis hubungan tingkat aktivitas fisik dengan daya tahan kardiorespirasi.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik korelasional. Populasi penelitaian adalah atlet Ormawa Sepak Takraw UNS, dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yang berjumlah 25 atlet. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner Nutrition Knowledge for Young and Adult Athletes (NUKYA), pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT), kuisioner The Global Physical Activity Quistionnaire (GPAQ), dan Multistage Fitness Test (MFT). Teknik analisis data menggunakan uji korelasi rank spareman.

Hasil penelitian, 1) Hubungan pengetahuan gizi dengan daya tahan kardiorespirasi menghasilkan nilai 0,085 dan nilai signifikanasi 0,693 > 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan, 2) Hubungan status gizi dengan daya tahan kardiorespirasi menghasilkan nilai 0,095 dan nilai signifkansi 0,658 > 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan, 3) Hubungan tingkat aktivitas fisik dengan daya tahan kardiorespirasi menghasilkan nilai 0,195 dan nilai signifikansi 0,360 > 0,05 menunjukkan tidak hubungan yang signifikan, 4) Hubungan pengetahuan gizi, status gizi, tingkat aktivitas fisik dengan daya tahan kardiorespirasi menghasilkan nilai 0,128 dan nilai signifikansi 0,951 > 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan.

Kesimpulan, pengetahuan gizi, status gizi, dan tingkat aktivitas fisik memiliki hubungan positif dengan daya tahan kardiorespirasi. Namun semua variabel tersebut tidak memiliki hubungan yang signifikan karena terdapat keterbatasan dalam penelitian. Akan tetapi, atlet diharapkan tetap menjaga pola makan dan asupan gizi yang baik, karena dapat berpengaruh pada kesehatan dan performa atlet.