Abstrak


Analisis Kandungan Fenolik dan Flavonoid Total serta Aktivitas Antioksidan pada Produk Ekstrak Kering Kemuning (Murraya paniculata L.)


Oleh :
Andrea Heidy Christessa - M0620006 - Fak. MIPA

Antioksidan adalah senyawa yang mampu mencegah reaksi oksidatif dengan mengikat dan menetralkan radikal bebas. Tanaman kemuning merupakan tanaman yang berpotensi sebagai antioksidan karena banyak mengandung senyawa golongan fenolik dan flavonoid. Selain itu, tanaman ini juga telah banyak diproduksi secara komersial sebagai ekstrak kering dengan tambahan bahan pengisi sebagai produk antara. Sehingga, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan fenolik total dan flavonoid total serta aktivitas antioksidan pada produk ekstrak kering kemuning yang beredar di pasaran. 

Ekstrak kemuning yang digunakan berupa ekstrak air dengan bahan pengisi corn starch 93,3?n ekstrak etanol dengan bahan pengisi maltodekstrin 10%. Pengujian yang dilakukan berupa pengujian kadar fenolik total, flavonoid total, dan aktivitas antioksidan. Kadar fenolik total dihitung berdasarkan persamaan regresi linear dari kurva baku asam galat. Kadar flavonoid total dihitung berdasarkan persamaan regresi linear dari kurva baku kuersetin. Pengujian antioksidan dilakukan secara in vitro menggunakan uji DPPH dan ABTS. Standar Trolox digunakan sebagai kontrol positif kemudian dilakukan perhitungan aktivitas antioksidan yang ditentukan dari nilai IC50.

Hasil penelitian menunjukkan perbedaan kadar fenolik total, kadar flavonoid total, dan aktivitas antioksidan pada produk ekstrak kering kemuning. Ekstrak etanol menghasilkan kadar fenolik total dan flavonoid yang lebih tinggi serta nilai IC50 yang lebih rendah dibandingkan dengan ekstrak air. Ekstrak etanol memiliki kadar fenolik total sebesar 114,428±0,21 mg GAE/g, flavonoid total sebesar 10,768±0,02 mg QE/g serta nilai IC50 753,33 µg/mL dengan metode DPPH dan 274,48 µg/mL dengan metode ABTS. Sedangkan ekstrak air memiliki kadar fenolik total sebesar  15,135±0,04 mg GAE/g, flavonoid total sebesar 1,301±0,004 mg QE/g, serta nilai IC50 sebesar 5452,84 µg/mL dengan metode DPPH dan 3452,43 µg/mL dengan metode ABTS. Informasi ini sangat bermanfaat bagi mitra industri untuk mempertimbangkan persentase dan alternatif bahan pengisi yang dapat digunakan dalam formulasi ekstrak kering.